Bisnisbandung.com - Akhir-akhir ini bursa saham Indonesia sering dihebohkan dengan kasus saham gorengan dan maraknya saham yang terkena suspensi hingga saham yang berpotensi delisting dari bursa.
Alhasil banyak pemula yang akhirnya menjadi takut untuk berinvestasi saham karena tidak ingin kehilangan uang jika ternyata saham yang dibeli adalah saham gorengan dan akhirnya terkena suspensi dan berakhir dengan delisting.
Bagaimana sebetulnya cara mudah bagi pemula untuk mengenali apakah saham tersebut sehat atau membawa petaka?
Baca Juga: Tanda Doi Mulai Bosan Sama Kamu: Berapa Lama Selingkuh Bisa Bertahan?
Pertama kenali dulu saham seperti apa yang termasuk kategori saham gorengan.
Istilah saham gorengan sebetulnya bukanlah istilah formal dalam dunia pasar modal, sehingga banyak sekali deskripsi yang bisa menjelaskan arti dari saham gorengan ini.
Saham gorengan bisa didefinisikan sebagai saham yg pergerakan harganya tidak sesuai dengan kondisi fundamental dan informasi lain yang memadai sehingga bisa menghasilkan keuntungan ataupun kerugian dalam waktu singkat.
Baca Juga: Kenapa Tipe INFJ Banyak Dibenci Orang, Kamu Harus Tahu Alasannya Di Bawah Ini
Saham seperti itu sering diibaratkan dengan makanan gorengan. Terlihat menggiurkan dan rasanya nikmat, tetapi efeknya setelah dimakan dapat menyebabkan kolesterol dan penyakit berbahaya lainnya.
Namun apakah semua orang yg makan gorengan pasti langsung sakit? Tergantung kondisi kesehatan orang tersebut sebelumnya, berapa banyak dan seberapa sering makan gorengan.
Begitu pun dengan membeli saham gorengan, tidak semua orang akan rugi di saham gorengan.
Baca Juga: Anda Curiga Dengan Pasangan? Kenali 8 Ciri Pasangan Yang Selingkuh, Nomor 3 Dan 5 Nyebelin Banget
Untuk investor atau trader yang sudah berpengalaman dan mengerti betul apa dilakukan akan bisa meraup keuntungan dengan menerapkan strategi manajemen resiko yg sudah disusun dengan cermat.
Untuk pemula sebaiknya jangan mencoba untuk membeli saham gorengan seperti ini karena resikonya cukup besar.
Artikel Terkait
Hati -Hati, Gubernur The Fed Memperingatkan Harga Crypto Bisa Jatuh ke Nol
Meski Pendapatan Meroket, Laba Indosat (ISAT) Justru Turun 30% Pasca Penggabungan Usaha
Harga Batu Bara Lesu, Adaro (ADRO) Umumkan Buyback Saham Rp 4 Triliun
Di Launching JPP, Wamendag Jerry Sambuaga Ungkap Potensi Luar Biasa Aset Kripto Capai Ratusan Triliun
Kota Terbesar Kedua di Korea Selatan Ini Memiliki Visi Menjadi Crypto Hub
Ini Prediksi Harga Crypto Bitcoin dan Emas pada 2025 Versi Robert Kiyosaki