3 Hal yang Dapat Mempengaruhi Kondisi Makroekonomi di 2023, Wajib Diperhatikan Investor Crypto dan Saham

- Senin, 2 Januari 2023 | 12:15 WIB
saham BBRI menjadi Top Net Buy Asing hari ini di Bursa Efek Indonesia dengan total Net Buy Asing lebih dari 300 Miliar Rupiah sementara IHSG turun tipis 0,7% (Pixabay/ StockSnap)
saham BBRI menjadi Top Net Buy Asing hari ini di Bursa Efek Indonesia dengan total Net Buy Asing lebih dari 300 Miliar Rupiah sementara IHSG turun tipis 0,7% (Pixabay/ StockSnap)

Bisnisbandung.com - Kondisi makroekonomi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan harga aset baik saham, obligasi, emas, Crypto dll.

Pada tahun 2022 pasar Crypto mengalami penurunan yang tajam yang membuat popularitas aset digital ini semakin menurun dimata investor.

Pada tahun 2023 terdapat setidaknya 3 peristiwa yang ditengarai akan mempengaruhi makroekonomi secara global yang tentunya berdampak ke harga aset seperti emas, saham dan Crypto.

Baca Juga: Masih Belum Siap Dengan Rasa Suka Itu? Berikut 5 Cara Menyembunyikan Perasaan Suka Pada Seseorang

1. Perang Ukraina-Rusia

Perang Ukraina-Rusia adalah peristiwa ekonomi makro yang dapat memengaruhi ekonomi global dan aset dunia pada tahun 2023.

Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato Malam Tahun Baru kepada bangsanya, orang percaya perang akan berlanjut atas kebijakannya sendiri.

Alih-alih penampilan tradisionalnya di depan Kremlin, Putin diapit oleh beberapa tentara Rusia yang mengenakan seragam tentara.

Pidato tersebut menunjukkan bahwa Putin akan melanjutkan perang di Eropa, meskipun tindakan Barat untuk menghentikan Rusia dengan memberlakukan sanksi keuangan yang signifikan terhadap negara tersebut.

Seperti tahun 2022, perang yang sedang berlangsung di Eropa akan memengaruhi aset dunia pada tahun 2023, karena peperangan dan sanksi telah menyebabkan harga energi meroket dan rantai pasokan putus.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Yang Sering Dilakukan Wanita Kuat, Apakah Anda Termasuk ?

2. Covid-19 di Cina

Saham, aset Crypto, dan logam mulia telah menghadapi dampak ekonomi makro dari Covid-19 selama lebih dari tiga tahun.

Menurut beberapa laporan, Covid-19 diduga berkecamuk di China dan pemerintah telah berhenti merilis angka hitungan kasus Covid.

Halaman:

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X