CEO Twitter Elon Musk Membatalkan Kebijakan informasi Covid

- Rabu, 30 November 2022 | 19:15 WIB
Langkah yang diambil Elon Musk dilakukan di tengah kekhawatiran kemampuan Twitter untuk melawan kebijakan informasi Covid yang salah setelah melepaskan sekitar setengah dari stafnya (unsplash/ Alexander Shatov)
Langkah yang diambil Elon Musk dilakukan di tengah kekhawatiran kemampuan Twitter untuk melawan kebijakan informasi Covid yang salah setelah melepaskan sekitar setengah dari stafnya (unsplash/ Alexander Shatov)

Bisnisbandung.com -  Twitter Inc melalui CEO Elon Musk telah membatalkan kebijakan informasi yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang terkait dengan Covid di platform media sosial, memberikan risiko potensi lonjakan klaim palsu bahkan ketika kasus meningkat di China dan beberapa bagian dunia.

Langkah membatalkan kebijakan informasi Covid tersebut dilakukan di tengah kekhawatiran tentang kemampuan Twitter untuk melawan informasi yang salah, setelah memecat sekitar setengah dari stafnya, termasuk mereka yang terlibat dalam moderasi konten, di bawah bos baru Elon Musk.

Menurut di pembaharuan blognya akan Efektif pada tanggal 23 November 2022, Twitter tidak lagi memberlakukan kebijakan informasi menyesatkan COVID-19.

Baca Juga: Studi Baru Menemukan Bahwa Vitamin D Dapat Membantu Memperpanjang Umur Anda

Dimana pembaruan informasi tentang pembatalan kebijakan informasi Covid pertama kali dilaporkan oleh portal berita CNN pada hari Selasa.

Tindakan spesifik yang akan dijatuhkan Twitter tidak segera jelas, dan perusahaan tidak segera menanggapi permintaan untuk membagikan lebih banyak informasi.

Sebelumnya juga pada permulaan adanya covid pada tahun 2020, Twitter telah menerapkan sejumlah beberapa tindakan tentang informasi berita Covid tersebut.

Baca Juga: Saldo Rekening Kosong, Pemuda Ini Mengamuk Sambil Membawa Linggis Masuk Bank

Termasuk label dan pesan peringatan pada tweet dengan informasi yang disengketakan tentang krisis kesehatan dan kerangka kerja untuk meminta pengguna menghapus tweet yang mengajukan klaim palsu terkait vaksin.

Facebook milik Meta Platforms Inc dan layanan YouTube Alphabet Inc juga menggunakan langkah serupa, yang saat ini telah diterapkan.

Meta pada bulan Juli meminta pendapat dewan pengawas independennya tentang perubahan pendekatannya saat ini, mengingat peningkatan sumber informasi otentik dan kesadaran umum tentang COVID.

Baca Juga: Simak! Inilah Macam-Macam Cara Mengatur Keuangan Untuk Lulusan Baru

Awal tahun ini, Twitter mengatakan bahwa sejak Maret 2021, telah berhenti menegakkan “kebijakan integritas sipil” terkait kebohongan tentang pemilihan presiden AS 2020.

Miliarder Musk mengambil alih Twitter pada 27 Oktober , membayar $44 miliar untuk perusahaan, dan bergerak cepat untuk memulai beberapa perubahan pada produk dan staf. 

Halaman:

Editor: Alit Suwirya

Sumber: AlJazeera

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Apa Itu Lead Generation? Berikut Beserta Strateginya

Jumat, 29 September 2023 | 20:30 WIB

3 Ide Bisnis Sampingan yang Paling Cuan di Tahun Ini

Rabu, 27 September 2023 | 22:00 WIB

4 Tips Ampuh Mendapatkan Investor Bagi Usaha Pribadimu

Selasa, 26 September 2023 | 16:00 WIB

UMKM Pulih, Kualitas Kredit BRI Semakin Baik

Minggu, 24 September 2023 | 12:28 WIB

Investor Disarankan Sabar! Ini saat yang tepat Investasi

Sabtu, 23 September 2023 | 15:00 WIB
X