Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Mengedukasi 200 Kepala Desa di Kabupaten Majalengka

photo author
- Minggu, 27 November 2022 | 20:15 WIB
Kepala OJK KR 2 Jabar Memberikan Edukasi Kepala Ratusan Kepala Desa di Majalengka (dok OJK)
Kepala OJK KR 2 Jabar Memberikan Edukasi Kepala Ratusan Kepala Desa di Majalengka (dok OJK)

bisnisbandung.com - Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi Inklusi Keuangan 2022, saat ini indeks literasi keuangan masyarakat Jawa Barat baru mencapai 56,10 persen.

Karenanya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 2 Jawa Barat terus berupaya mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat Jabar melalui sosialisasi dan edukasi keuangan.

Salah satunya, sosialisasi dan edukasi keuangan yang dilakukan di Universitas Majalengka Sabtu 26 November 2022 lalu, dengan menyasar 200 kepala desa di Kabupaten Majalengka.

Baca Juga: Berikut 5 Ciri Pasangan yang Setia, Dijamin Hubungan Langgeng dan Gak Neko-Neko!

Para kepala desa dipilih sebagai salah satu sasaran sosialisasi dan edukasi keuangan karena merupakan garda terdepan dalam penyebaran informasi kepada warga.

Dua Ratus kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) tersebut mendapatkan edukasi dengan tema "Literasi Keuangan dan Implementasi Desa Digital".

Dalam edukasi keuangan tersebut, digelar pula Penandatanganan Kerjasama Pengelolaan Keuangan Desa secara Online antara Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Majalengka dengan BJB.

Kegiatan tersebut dihadiri Anggota Komisi XI DPR RI Jefry Romdonny, Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono, Kepala OJK Cirebon M. Fredly Nasution, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Majalengka Andik Sujarwo, Rektor Universitas Majalengka Indra Adi Budiman, Pemimpin KC BJB Majalengka Aditya Sofana, dan Pemimpin Grup Dana Jasa BJB Megi Nurdayani Sari.

Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat, Indarto Budiwitono mengatakan, penggunaan produk dan jasa keuangan merupakan salah satu yang tidak terlepaskan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Jika Bitcoin Sangat Berharga, Mengapa Turun Begitu Banyak Tahun Ini? Simak artikel berikut

Selain itu, kemajuan teknologi memungkinkan penyedia layanan keuangan untuk menghadirkan produk dan jasa keuangan secara lebih cepat, fleksibel, dan efisien.

Namun, Indarto meminta masyarakat mewaspadai resiko yang timbul dari kemajuan teknologi tersebut, yakni kurangnya pengetahuan yang dapat membawa kepada keputusan pemilihan produk yang salah, tidak sesuai kebutuhan dan justru merugikan.

Karenanya, dirinya menegaskan, literasi keuangan harus ditingkatkan agar masyarakat terhindar dari resiko-resiko tersebut.

“Hasil Survei Nasional Literasi Inklusi Keuangan 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Jawa Barat sebesar 56,10 persen, naik dibanding tahun 2019 yang hanya 37,43 persen. Hal ini tidak terlepas dari kontribusi seluruh pihak untuk membantu menyampaikan pemahaman kepada masyarakat terkait produk dan jasa keuangan," ujarnya.

Indarto pun mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada para pihak yang telah berjasa dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang melek keuangan.

Dirinya pun menyatakan, OJK akan terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan seperti yang dilakukan bersama mitra utama saat itu, yaitu Anggota Komisi XI DPR RI Jefry Romdonny, Pemerintah Kabupaten Majalengka, BJB dan Universitas Majalengka.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yayu Rahayu

Sumber: press release

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X