Sekarang Waktunya Ekonomi Indonesia Anti Resesi

- Sabtu, 26 November 2022 | 17:00 WIB
resesi di tahun 2023 (pixabay/satheeshsankaran)
resesi di tahun 2023 (pixabay/satheeshsankaran)

Bisnisbandung.com - Di tengah membanjirnya informasi tentang ancaman resesi dunia, data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) sungguh melegakan.

kenapa tidak, BPS menyebut bahwa indonesia anti resesi san pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III-2022 secara quarter to quarter (qtq) sebesar 1,81 persen. Sedangkan jika dibandingkan secara year on year (yoy) sebesar 5,72 persen.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) triwulan III tahun 2022 berdasarkan harga berlaku sebesar Rp5.901,2 triliun dan berdasarkan harga konstan sebesar Rp2.976,8 triliun. Bisa disebut anti resesi bukan?

Baca Juga: Kacau! Bank sentral Selandia Baru memberikan rekor kenaikan suku bunga, menandai resesi 2023

Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,44 persen (yoy) dan 3,72 persen (qtq) pada triwulan II 2022 terbilang aman dan anti resesi. Pada triwulan I 2022, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01 persen (yoy) namun terkontraksi 0,95 persen (qtq).

Angka pertumbuhan yang dibukukan BPS pada triwulan III 2022 tersebut jelas di atas prediksi sejumlah lembaga ekonomi swasta dunia yang memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional secara q to q hanya sebesar 1,66 persen.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2022 mencapai 5,7 persen, sedangkan Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan di atas 5,5 persen.

Baca Juga: Simak! Inilah Cara Menghadapi Resesi

Dengan tingkat pertumbuhan yang dicatatkan oleh BPS tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia dapat dikatakan sangat kuat.

Angka tersebut juga dapat menjadi modal yang kuat bagi perekonomian Indonesia untuk menghadapi ancaman resesi dunia yang diperkirakan akan dimulai pada tahun 2023.

Data yang diungkapkan BPS juga meyakinkan. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), BPS mencatat, angka pertumbuhan triwulan III 2022 menyerap 4,25 juta tenaga kerja.

Baca Juga: Tahan Banting Dengan Resesi! Inilah Daftar Bisnis Yang Dapat Bertahan Pada 2023

Dengan demikian secara keseluruhan terdapat 135,3 juta orang yang bekerja per Agustus 2022, yang meliputi 92,63 juta pekerja penuh waktu atau bertambah 8,37 juta orang, pekerja paruh waktu 34,13 juta orang atau turun 1,24 juta orang. serta setengah pengangguran 8,54 juta orang atau turun 2,88 juta orang.

“Itu berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) yang dilakukan pada Agustus 2022,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III Tahun 2022 secara daring di Jakarta, Senin (07/07). /11/2022).

Halaman:

Editor: Ahmad Farizal

Sumber: infopublik.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Serba-Serbi Transaksi Aset Kripto 3 Bulan Terakhir 2023

Senin, 18 September 2023 | 19:30 WIB

Beli Saham CNMA Cinema XXI Bikin Untung Atau Rugi?

Kamis, 14 September 2023 | 16:30 WIB

Robert Kiyosaki: Pasar Real Estate akan Runtuh

Rabu, 13 September 2023 | 12:00 WIB
X