Anggota Parlemen AS : Terlalu Banyak Uang dan Kekuasaan di Balik Crypto untuk Melarangnya

Anggota parlemen sangat khawatir tentang layanan pencampuran crypto seperti Tornado Cash.

Baca Juga: Surya Paloh dan Puan Maharani Sudah Lakukan Pertemuan. Apakah Arahnya Menuju Koalisi 2024?

Pada bulan Agustus, Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) Departemen Keuangan AS melarang aplikasi pencampuran Ethereum, mengklaim bahwa mixer telah membantu peretas Korea Utara seperti sindikat peretasan yang dikenal sebagai Lazarus Group.

Sherman mengakui bahwa tidak banyak yang bisa dia lakukan untuk menghentikan investor membelanjakan uang mereka secara sembrono.

“Sulit untuk menjalankan subkomite yang didedikasikan untuk perlindungan investor di negara di mana orang ingin bertaruh pada [koin meme],” kata anggota parlemen AS tersebut.

Baca Juga: Pemberi Pinjaman Crypto yang Bangkrut, Celsius, Berusaha Membuka Kembali Penarikan untuk Pelanggan Tertentu

Cryptocurrency adalah meme yang Anda investasikan, dengan harapan Anda dapat menjualnya kepada orang lain sebelum ia habis. Itu hal yang menyenangkan tentang skema Ponzi.

Sherman melanjutkan untuk membahas regulasi Crypto tanpa larangan. Mengibaratkan crypto dengan saham atau sekuritas, ia percaya bahwa Securities and Exchange Commission (SEC) harus mengawasi sektor Crypto, mengutip ukuran, keahlian, dan tindakan penegakan yang agresif dari regulator.

Namun, tiga tagihan telah diperkenalkan di Kongres tahun ini untuk menjadikan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) sebagai regulator utama industri Crypto.

Baca Juga: Terpikat Industri Cryptocurrency, LG Akan Meluncurkan Crypto Wallet Wallypto Akhir Tahun Ini

Pada bulan Juli, Sherman mendesak SEC untuk mengejar pertukaran crypto besar yang memperdagangkan XRP.

Pengawas sekuritas mengatakan pada bulan Januari bahwa mereka telah mengambil 97 tindakan penegakan terkait Crypto.

Pada bulan Mei, regulator mengatakan hampir dua kali lipat ukuran unit penegakan Crypto-nya.***