Aktivis Kenya Mengatakan Cryptocurrency Memiliki Potensi Menciptakan Penghasilan Baru bagi Anak Muda

photo author
- Sabtu, 30 Juli 2022 | 11:00 WIB
Nairobi merupakan salah satu kota terbesar di Kenya (Unsplash)
Nairobi merupakan salah satu kota terbesar di Kenya (Unsplash)

Bisnis Bandung - Kondisi pandemi yang menghantam sebagian besar negara di dunia telah berdampak pada ekonomi, termasuk Kenya.

Sebagian besar orang terutama pemuda di Kenya mulai mencari potensi lain untuk penghasilan mereka, salah satunya dengan Crypto.

Dikutip bisnisbandung.com dari news.bitcoin.com (25/7/2022), setelah pandemi Covid-19 menyebabkan saluran pendanaan tradisional mengering,

Beberapa aktivis Afrika merespons dengan mengumpulkan dana melalui penjualan Cryptocurrency dan non-fungible token (NFT).

Baca Juga: Membayar Pembunuh dengan Uang Mertuanya Kopda Muslimin Kedapatan Tewas di Rumah Orangtuanya

Dana yang terkumpul pada gilirannya memastikan pensponsoran pekerjaan kesejahteraan para aktivis terus berlanjut tanpa hambatan terkait tantangan terkait pandemi.

Meskipun Cryptocurrency masih relatif baru bagi beberapa aktivis, seorang direktur nirlaba yang berbasis di daerah kumuh Kenya yang dikenal sebagai Kibera dikutip dalam laporan Thompson Reuters Foundation yang menyatakan bahwa ini sebenarnya adalah cara yang lebih cepat untuk mengumpulkan dana.

“Menggalang dana melalui Cryptocurrency adalah sesuatu yang baru bagi kami."

"Tetapi sekarang akan menginformasikan bagaimana kami menerapkan kegiatan kesejahteraan sosial kami karena kami telah melihat seberapa cepat kami dapat melanjutkan penggalangan dana" jelas Byrones Khainga, direktur layanan teknis di Proyek Kebutuhan Manusia.

Baca Juga: Pernyataan Sikap Ketua Umum HMI Cabang Sukabumi Terkait Jelang Pemilu 2024

Menurut laporan itu, Proyek Kebutuhan Manusia Khainga terlibat dalam pemasangan patung buatan plastik yang menggambarkan keran raksasa.

Patung itu dibuat oleh Benjamin Von Wong seorang seniman/aktivis — yang telah mengumpulkan dana dengan menjual NFT — dan Degenerate Trash Pandas, sebuah komunitas NFT Kenya yang mengadvokasi sampah plastik.

Bersama-sama, mereka dilaporkan mengumpulkan $ 110.000 melalui NFT dan dana ini digunakan untuk pemasangan patung plastik raksasa.

Selain menjadi cara yang lebih cepat untuk mengumpulkan dana, “Crypto [juga] mengurangi hambatan masuk” kata Roselyne Wanjiru, seorang peneliti di Asosiasi Blockchain Kenya.

Baca Juga: Ada Seleb Marah-Marah di Gelar Busana Jalanan, Arnold : Anak Itu Apa Istimewanya?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yayu Rahayu

Sumber: news.bitcoin.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X