Laporan BCG, Bitget, dan Foresight Ventures Mengatakan Ekspansi Crypto akan Terjadi

Salah satu alasan signifikan untuk minat institusional dalam Crypto adalah kinerja tinggi Bitcoin sebagai lindung nilai inflasi.

Laporan tersebut mengatakan bahwa S&P mengembalikan 29% pada tahun 2021, dibandingkan dengan 62% dari Bitcoin.

Baca Juga: Kesulitan Penambangan Bitcoin Anjlok Sejak China Mengeluarkan Larangan Penambangan Crypto Tahun Lalu

Laporan tersebut menunjukkan LatAm dan ekonomi APAC yang maju sebagai wilayah dengan potensi pertumbuhan Crypto yang paling luar biasa.

Pada tahun 2021, negara-negara berkembang dan negara-negara APAC maju telah menyumbang sepertiga dari volume perdagangan spot global dan sekitar 40% dari volume perdagangan derivatif global.

Dari tahun 2022 dan seterusnya, laporan tersebut mengharapkan wilayah ini melalui pasar derivatif.

Saat ini, Amerika Latin menyumbang 1% dari nilai perdagangan spot dan derivatif global, dengan potensi besar untuk tumbuh.

Binance adalah pertukaran dominan di kawasan ini, dan kerangka peraturannya ramah terhadap Crypto.

Laporan tersebut menyatakan bahwa pasar utama LatAm, Brasil, juga memiliki potensi derivatif Crypto tertinggi di wilayah tersebut.

Baca Juga: Jabar Jadi Tuan Rumah Y20, Ridwan Kamil Beri Semangat KAA untuk Para Delegasi

Selain itu, platform lepas pantai mendominasi pasar derivatif Crypto lokal.

Oleh karena itu, laporan tersebut menyimpulkan bahwa “pemain lepas pantai harus pindah ke darat” untuk memanfaatkan celah tersebut.

Wilayah selatan Asia Pasifik, seperti Vietnam, Thailand, dan India, menyumbang 2-3% dari perdagangan kripto global.

Seperti LatAm, sebagian besar bursa lokal prihatin dengan peraturan yang tidak jelas dan menjauhi turunannya.

Di wilayah utara APAC, yang menyumbang 30% dari nilai perdagangan global, Korea menonjol sebagai negara dengan potensi pertumbuhan tertinggi.