Bisnis Bandung - Elon Musk dikabarkan memiliki dugaan buruk atas kondisi Ekonomi Amerika Serikat yang diungkap melalui sebuah email kepada para eksekutif dikutip dari Reuters.
Email dengan judul "Pause All Hiring Worldwide" tersebut dikirim 2 hari setelah Elon Musk memanggil karyawan untuk kembali bekerja di kantor.
Elon Musk juga mengatakan perlu memotong 10% dari jumlah karyawan di perusahaan mobil listriknya.
Baca Juga: LPS Ancam Publikasikan Bank Digital yang Nakal
CEO miliarder Tesla dan Spacex ini percaya resesi memang diperlukan dengan menyatakan "Sudah terlalu lama menghujani orang bodoh. Beberapa kebangkrutan perlu terjadi.” Dia juga memperkirakan bahwa resesi akan berlangsung antara 12 dan 18 bulan.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden kemudian menanggapi komentar Elon Musk tentang perasaanya yang sangat buruk terhadap ekonomi AS.
"Baiklah, izinkan saya memberi tahu Anda, sementara Elon Musk berbicara tentang itu, Ford meningkatkan investasi mereka secara besar-besaran," kata Biden sambil mengeluarkan kartu catatan dari saku jaketnya.
“Ford meningkatkan investasi mereka dan membangun kendaraan listrik baru, 6.000 karyawan baru serikat, saya mungkin menambahkan di midwest. Mantan Chrysler Corporation, Stellantis, mereka juga melakukan investasi serupa pada kendaraan listrik. Intel menambah 20.000 pekerjaan baru membuat chip komputer,” lanjut presiden.
Baca Juga: Laba Bersih PT Cisarua Mountain Dairy Tbk Meroket Pada Kuartal I 2022
Baca Juga: Pengusaha Properti Optimis Industri Properti Akan Pulih Pada Kuartal IV 2022
"Jadi, Anda tahu, banyak keberuntungan dalam perjalanannya ke bulan" tutupnya.
Elon Musk pun langsung menanggapi pernyataan Joe Biden melalui akun twitternya dengan mentweet “Terima kasih, Tuan Presiden!” Tweet-nya menyertakan tautan ke pengumuman bahwa NASA memilih Spacex untuk mendaratkan orang Amerika berikutnya di bulan.
Elon Musk bukan satu-satunya pengusaha yang meramalkan bahwa ekonomi AS sedang menuju resesi.
Seperti diberitakan bisnisbandung.com sebelumnya, CEO Soros Fund Management Dawn Fitzpatrick mengatakan resesi tidak bisa dihindari.
Artikel Terkait
Siap-siap Cuan!! 12 Perusahaan menjadwalkan Cum Date Dividen Minggu ini di Bursa Efek Indonesia
Peluncuran Mata Uang Digital oleh RBI Bank Sentral India Akan Mengadopsi Pendekatan Berjenjang
Saat Ramadhan lalu, E-commerce Mana yang Paling Unggul? Tokopedia atau Shopee?
Simak 5 Cara Hasilkan Passive Income Ramah Pemula ala Tokopedia
Laba Bersih PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) Meroket Ratusan Persen Pada Kuartal I 2022
Ini Prediksi JP Morgan Terhadap Penggunaan Blockchain Dalam Dunia Keuangan