investasi

GOTO dan Korporasi Milik Luhut Pandjaitan membuat Joint Venture Kendaraan Listrik Terbesar di Indonesia

Rabu, 21 September 2022 | 12:00 WIB
Pandu Syahrir, keponakan Luhut Pandjaitan dalam Pemaparan Publik kerjasama GOTO dan TOBA (Instastory @pandusjahrir)

 

Bisnisbandung.com – Di tengah kenaikan harga minyak berbahan dasar fossil, perusahaan platform digital asal Indonesia, PT. GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan korporasi milik Menko Kemaritiman dan Investasi, PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA), Electrum, menargetkan bisa memasok 2 juta unit motor listrik untuk kebutuhan di dalam negeri.

Kerjasama ini nampaknya sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan Atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

“Ini proses adopsi yang cepat. Artinya ada respons positif pasar, masyarakat menyukai pemakaian motor listrik,” kata Pandu Sjahrir Wakil Direktur TOBA kepada Reuters, Selasa (20/9).

Baca Juga: Bursa saham Minggu ini Mencatatkan Net Sell Asing, saham GOTO Bangkit Menembus Level Rp 300

Sejauh ini Electrum telah mengoperasikan 13 stasiun penukaran baterai dan memiliki 300 motor listrik, diharapkan dengan dibantu ekosistem Gojek maka Electrum mampu digunakan secara luas, khususnya dengan mitra Gojek.

Hal ini sejalan dengan pemaparan Gojek pada public expose tahun 2022 yang menargetkan seluruh armadanya di konversi ke listrik pada 2030.

Gojek tercatat memiliki 2 juta mitra ojek motor maupun mobil pada 2021. kebijakan kenaikan BBM subsidi belum lama ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada masyarakat dan mitra Gojek.

Electrum sendiri menargetkan kendaraan listriknya dapat dipergunakan di Ibu Kota Nusantara (IKN), sejalan dengan visi IKN sebagai green city. Pandu juga menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi kendaraan listrik di IKN.

Sementara itu, TOBA telah menargetkan peningkatan porsi bisnis energi terbarukan terhadap pendapatan perusahaan. Dalam dua tahun ke depan atau sampai 2024, porsi pendapatan antara energi fosil dan energi terbarukan diharapkan mencapai 50:50.

Baca Juga: IHSG sempat menyentuh All Time High (ATH)! Apakah Masih ada Saham yang Menarik?

Head of Corporate Strategy TBS Energi Utama Nafi Achmad Sentausa menjelaskan pengembangan ekosistem kendaraan listrik bersama Gojek telah melalui tahap panjang sejak 2021. Perseroan menargetkan pada akhir 2022 sampai awal 2023, proses pembangunan fasilitas manufaktur telah dimulai.

“Targetnya akhir tahun ini sampai awal tahun depan kami sudah bisa mulai groundbreaking fasilitas manufaktur untuk mulai produksi dan menjual secara komersial di 2024,” paparnya dalam public expose TOBA, Rabu (8/6/2022).

TOBA adalah perusahaan energi dengan tiga bisnis utama, yakni batu bara, listrik dan kelapa sawit. Perusahaan yang IPO di tahun 2012 ini dengan nama PT Toba Bara Utama mengubah nama usahanya di 2020 dengan nama PT TBS Energi Utama.

Halaman:

Tags

Terkini