Namun, sejauh ini, tidak ada transisi yang berarti dari jaringan Ethereum ke blockchain Ethash seperti RVN dan ETC.
Baca Juga: Mike Novogratz Menguraikan Level Kunci untuk Crypto Ethereum saat Terjadi Kenaikan Harga
Terdapat satu penurunan hashrate signifikan yang dialami jaringan ETH dan itu dimulai pada 6 Juni.
Statistik menunjukkan bahwa pada hari itu, ada 1,23 petahash per detik (PH/s) atau 1.230 terahash per detik (TH/s) yang didedikasikan untuk rantai ETH .
Data menunjukkan bahwa sekitar 230 TH/s telah meninggalkan jaringan, tetapi tidak ada Blockchain pendukung Ethash yang melihat akumulasi hash sebesar ini.
Baca Juga: Whale Cardano (ADA) Menjelasan Metode Pendekatan yang Digunakan Untuk Menilai Crypto Cardano
Sementara itu, ahli strategi JPMorgan berpendapat Ethereum Classic bisa diuntungkan dengan program The Merge ini.
Alasannya adalah masih sangat menguntungkan untuk menambang ETH, dibandingkan dengan menambang rantai pendukung Ethash alternatif.
Data menunjukkan bahwa Bitmain's Antminer E9 mendapat perkiraan $60,55 per hari dengan biaya listrik $0,12 per kilowatt hour (kWh).
Baca Juga: Simak Pernyataan CFO Coinbase Tentang staking Crypto Ethereum Oleh Investor Institusi
Mesin Bitmain adalah 2.400 megahash per detik (MH/s), dan A11 Pro dari Innosilicon dengan 1.500 MH/s dapat memperoleh perkiraan $34,53 per hari dengan biaya energi $0,12 per kWh.
Saat ini, sejumlah besar kumpulan penambangan ETH teratas juga menambang chain ETC. Beberapa penambang top ETH juga berkontribusi hashrate ke 2,31 TH/s Ravencoin dan Ergo 11,95 TH/s.
Dengan keuntungan seperti ini dan Antminer E9 baru yang dirilis selama minggu pertama bulan Juli, kemungkinan besar penambang yang menambang eter akan tetap berpegang pada rantai ETH hingga akhir.
Baca Juga: Gubernur Bank Sentral Tegaskan Berinvestasi Crypto Dilarang di Iran
Sementara ETH kehilangan 230 TH/s, pada 4 Juli 2022, ETC memang melihat lonjakan kecil ketika 7,12 TH/s ditambahkan ke jaringan sejak saat itu.