Bisnis Bandung – PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang merupakan bagian dari Salim Group berhasil mencatakan pertumbuhan bisnis pada Kuartal I 2022.
Hal ini dapat dilihat pada laporan keuangan Kuartal I 2022 yang menunjukan pendapatan INDF meningkat 11,77% year on year menjadi Rp 27,4 Triliun.
Peningkatan Pendapatan turut mendukung peningkatan laba bersih INDF menjadi Rp 2,3 Triliun pada Kuartal 1 2022 dari Rp 1,7 Triliun pada pada periode yang sama tahun lalu. Ini Menunjukan peningkatan laba bersih perseoran sebesar 36,3%.
Baca Juga: Ibukota Pindah ke Kalimantan, Bagaimana Nasib Bisnis Properti di Jakarta?
Bogasari masih menjadi andalan INDF dalam meraup pendapatan dengan total pendapatan mencapai Rp 7,57 Triliun yang disusul oleh bisnis Agribisnis Rp 4 Triliun, Distribusi Ro 1,4 Triliun dan Eliminasi Rp 2,5 Triliun.
Total nilai Aset INDF mengalami peningkatan menjadi Rp 187,6 Triliun dengan jumlah Ekuitas sebesar Rp 91,3 Triliun.
Baca Juga: Mengintip Sisi Kehidupan Enterpreneur Sang Vokalis Shaggy Dog, Jajal Bisnis Rumah Makan dan Clothing
Rasio hutang terhadap ekuitas (Debt/Equity) INDF berdasarkan laporan keuangan terakhir berada di angka 1,04 yang menunjukan penurunan tipis dari laporan keuangan 2021 dimana rasio hutang terhadap ekuitas menunjukan angka 1,06.
Indofood Sukses Makmur (INDF) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan mie, penggilingan tepung, pengemasan, jasa manajemen dan pengembangan riset. Produk perseroan antara lain mie instan, tepung terigu, minyak dan lemak nabati, makanan bayi, makanan ringan serta produk penyedap makanan.
Baca Juga: Simak Opini Maudy Ayunda Soal Trend Bisnis, Filosofis Sejarah dan Sistem Pendidikan di Indonesia
Pada perdagangan Bursa Efek Indonesia hari Rabu pk 8 Juni 2022 pk 10.20, saham INDF terpantau stagnan di harga Rp 6.925 per lembar saham.***