Lo Kheng Hong juga melihat berapa piutang dan inventory perusahaan serta menganalisis apakah nilainya masuk akal atau tidak.
Baca Juga: CEO Indodax Ungkap Alasan Mengapa GameFi Berbasis NFT Banyak Diminati
Selain itu beberapa rasio sederhana seperti EPS (Earning Per Share), PE (Price to Earning Ratio), dan PBV (Price to Book Value) juga perlu diperhatikan.
Untuk saham perusahaan properti seperti Intiland atau DILD perlu dilihat berapa aset yang dimiliki perusahaan sehingga investor tahu betul apa yang dibeli.
Pada perdagangan sesi I Jumat (12/5/2023) saham DILD terpantau turun 0,55% ke level Rp 181 per lembar saham.
Selama 5 tahun terakhir, saham DILD sudah mengalami penurunan 48,87% dimana harga saham belum pulih pasca penurunan signifikan pada masa pandemi Covid-19.***