Apabila Arab Saudi Bergabung dengan BRICS, Maka Penggunaan Yuan Diprediksi Semakin Meluas

photo author
- Sabtu, 6 Mei 2023 | 20:35 WIB
Yuan China berpotensi menyaingi dolar Amerika Serikat sebagai mata uang transaksi internasional (Pixabay/ moerschy)
Yuan China berpotensi menyaingi dolar Amerika Serikat sebagai mata uang transaksi internasional (Pixabay/ moerschy)

Bisnisbandung.com - Ashok Swain, seorang profesor penelitian perdamaian dan konflik di Universitas Uppsala di Swedia, mengatakan kepada Al-Monitor pekan lalu bahwa Arab Saudi bergabung dengan blok ekonomi BRICS akan mempercepat penggunaan yuan China sebagai mata uang perdagangan.

Profesor Swain adalah kepala Departemen Riset Perdamaian dan Konflik Universitas Uppsala. Dia juga ketua UNESCO untuk Kerjasama Air Internasional.

Hal tersebut ia ungkapkan saat mengomentari Arab Saudi bergabung dengan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) dan BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.

"Tidak ada keraguan bahwa Arab Saudi menjadi anggota SCO dan BRICS yang didominasi China akan mempercepat perdagangan bilateral yang dilakukan dengan menggunakan yuan sebagai mata uang perdagangan." kata Ashok Swain.

Baca Juga: 5 Cara Sederhana bikin Cowok Luluh dan Takluk Padamu dalam Sekejap

Pada bulan Maret, Arab Saudi menjadi mitra dialog SCO. Organisasi Kerjasama Shanghai didirikan pada tahun 2001 sebagai aliansi politik, ekonomi, dan pertahanan yang merupakan  organisasi regional terbesar di dunia.

Arab Saudi belum menjadi anggota kelompok BRICS tetapi negara tersebut telah menyatakan minatnya untuk bergabung.

Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman Al Saud membahas potensi kolaborasi antara Arab Saudi dan BRICS.

Sementara itu, Arab Saudi secara aktif bernegosiasi dengan Beijing untuk memberi harga sebagian penjualan minyaknya ke China dalam yuan, menurut laporan.

Baca Juga: Texas House Mengajukan RUU Mata Uang Digital Berbasis Emas

Sementara diskusi mengenai kontrak minyak dengan harga yuan telah berlangsung selama enam tahun antara kedua negara, mereka semakin intensif tahun ini.

Profesor Uppsala mencatat bahwa perdagangan minyak dalam yuan akan menjadi "langkah besar" bagi China dan "kemunduran signifikan terhadap posisi dolar."

Semakin banyak negara beralih dari menggunakan dolar AS untuk menyelesaikan perdagangan. Yuan China baru-baru ini menggantikan USD sebagai mata uang yang paling banyak diperdagangkan di Rusia serta mata uang yang paling banyak digunakan untuk menyelesaikan pembayaran lintas batas di China.

Kelompok BRICS juga berupaya menciptakan mata uang baru yang akan mengurangi ketergantungan negara-negara anggotanya pada dolar AS.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Sumber: bitcoin news

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X