Belajar dari Kegagalan Silicon Valley Bank, Begini Cara Aman Simpan Uang di Bank

- Jumat, 17 Maret 2023 | 15:30 WIB
Ilustrasi uang di Silicon Valley Bank (pexels/Monstera)
Ilustrasi uang di Silicon Valley Bank (pexels/Monstera)

Bisnisbandung.com - Silicon Valley Bank menempati peringkat bank terbesar ke 16 di Amerika Serikat dengan total aset lebih dari US$ 200 miliar.

Silicon Valley Bank yang mayoritas kliennya berada di industri startup teknologi ini akhirnya kolaps setelah penarikan dana besar besaran oleh nasabahnya.

Dimana sekitar 85% simpanan nasabah di Silicon Valley Bank tidak memenuhi kriteria penjaminan dari Federal Deposit Insurance Corp (FDIC).

Baca Juga: Bank Sentral Eropa Menaikan Suku Bunga, Ini Dampaknya Terhadap Crypto

Dampak kebangkrutan Silicon Valley Bank di Amerika Serikat tersebut menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.

Karena stabilitas sistem perbankan sangat mempengaruhi stabilitas perekonomian secara keseluruhan.

Belajar dari kasus Silicon Valley Bank, penting untuk mengetahui cara aman untuk menyimpan uang di bank.

Di Indonesia, dana yang ditempatkan nasabah di Bank dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan syarat tertentu.

Baca Juga: Terapkan Strategi Investasi Sesuai Kategori Saham Ala Peter Lynch Agar Cuan Maksimal

Simpanan yang dijamin oleh LPS adalah berupa giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.

Sejak tanggal 13 Oktober 2008, nominal saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah maksimal sebesar Rp 2 miliar.

Nominal saldo yang dijamin oleh LPS untuk setiap nasabah pada satu bank adalah hasil penjumlahan saldo seluruh rekening simpanan nasabah pada bank tersebut, baik rekening tunggal maupun rekening gabungan atau joint account.

Sehingga jika nasabah memiliki dana lebih dari Rp 2 miliar sebaiknya dana disimpan di beberapa bank yang berbeda.

Baca Juga: Tahun 2022 Laba INKP Melesat 62,92%. Kapan Harga Sahamnya Meroket?

Halaman:

Editor: Ahmad Farizal

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X