JP Morgan akan Membuka Lab Inovasi Blockchain di Negara Ini, Perkembangan Baru dalam Industri Crypto

Bisnisbandung.com - Berbagai perusahaan finansial raksasa dunia menunjukan keseriusan mereka untuk masuk ke dalam industri Blockchain yang erat dengan Crypto, tidak terkecuali JP Morgan.

Sebelum JP Morgan telah mengumumkan pengembangan dompet digital Crypto yang menggunakan teknologi Blockchain bekerja sama dengan Wells Fargo.

Kali ini JP Morgan yang memiliki jutaan nasabah di seluruh dunia akan mengembangkan lab inovasi Blockchain terkait dengan langkah mereka masuk ke industri Crypto.

Baca Juga: Kenali 5 Ciri Hubungan yang Tidak akan Bertahan Lama, Nomor 1 Tulus Apa Modus?

Lab Blockchain JP Morgan tersebut akan berlokasi di negara Yunani yang difokuskan untuk mengembangkan aplikasi Onyx.

Onyx sendiri merupakan platform dengan teknologi Blockchain yang telah diluncurkan oleh Bank pada 2020.

Tyrone Lobban, kepala Peluncuran Blockchain & Aset Digital Onyx di JPMorgan, mengungkapkan bahwa perusahaan sedang mencari untuk mengisi empat posisi baru untuk inisiatif baru ini termasuk dua insinyur perangkat lunak full-stack, seorang insinyur aplikasi seluler, dan seorang manajer teknis.

Baca Juga: Ini Baru Cakep & Murah !! Handphone OPPO A16e

JP Morgan telah menggunakan solusi berbasis blockchain selama beberapa waktu. Sebelumnya pada tahun 2022, Lobban menyatakan bahwa bank menyelesaikan $1 miliar setiap hari menggunakan teknologi Blockchain.

Lobban juga menyatakan bahwa grup baru ini akan menjadi inti dari penelitian dan pembangunan solusi identitas digital, untuk memperluas kemampuan yang telah dirintis lembaga tersebut sebelumnya.

Identitas digital terdaftar sebagai salah satu kasus penggunaan yang merupakan bagian dari layanan yang didukung oleh tim peluncuran blockchain Onyx.

Baca Juga: 3 Alasan Dia Mendekati Kamu Tapi Gak Mau Putus Dengan Pacarnya, Mau Menang Banyak ya?

"Kami percaya bahwa Identitas Digital adalah kunci untuk membuka skala untuk Web3 dan dapat memungkinkan interaksi dan layanan yang sama sekali baru untuk web2 dan Web3." kata Lobban.

Ketertarikan lembaga terhadap identitas digital bisa menjadi bagian dari langkah agar tidak tertinggal di masa depan.