Pakar Inovasi Digital Soroti Potensi Gelembung AI, Perlukah Investor Lebih Waspada​?

photo author
- Minggu, 2 November 2025 | 12:00 WIB
dr. Indrawan Nugroho (Tangkap layar youtube dr. Indrawan Nugroho)
dr. Indrawan Nugroho (Tangkap layar youtube dr. Indrawan Nugroho)

Situasi ini membuat risiko sistemik meningkat, karena jika sentimen terhadap AI berbalik arah, dampaknya dapat mengguncang pasar global secara cepat.

Indrawan menilai, fase saat ini menggambarkan pola klasik gelembung ekonomi: pergeseran, ledakan, euforia, ambil untung, dan panik. Gelombang pertama dimulai dari inovasi ChatGPT, diikuti investasi besar-besaran oleh Microsoft dan ekspansi dari Google melalui Bard.

Saat ini pasar masih berada pada tahap euforia, dengan proyek-proyek raksasa seperti superkomputer “Stargate” senilai 100 miliar dolar yang diproyeksikan akan mendukung pengembangan kecerdasan buatan umum (AGI).

Meski demikian, Dr. Indrawan menegaskan tidak semua sinyal mengarah pada kehancuran seperti dua dekade lalu. Beberapa pemain utama, seperti Nvidia dan Microsoft, terbukti memiliki arus kas kuat dan produk komersial yang menghasilkan keuntungan nyata.

Karena itu, situasi saat ini bisa disebut sebagai euforia terukur, di mana pertumbuhan laba masih sejalan dengan kenaikan valuasi pasar.

Ia menekankan bahwa yang perlu dilakukan investor adalah menyelaraskan valuasi dengan capaian konkret.

Baca Juga: Pertamina Pastikan Tak Ada BBM Bermasalah di Jawa Timur, Pemeriksaan Tetap Berlanjut

Perusahaan yang sukses di masa depan adalah mereka yang mampu menunjukkan model bisnis jelas, aliran pendapatan stabil, dan dampak nyata terhadap efisiensi serta produktivitas. Narasi tentang masa depan AI saja tidak cukup tanpa bukti nilai ekonomi yang riil.

Bagi pelaku bisnis, fokus penerapan AI juga perlu bergeser. Alih-alih mengandalkan teknologi ini untuk promosi dan penjualan, perusahaan disarankan menggunakannya untuk memperkuat rantai pasok, logistik, operasional, dan efisiensi energi area di mana dampak finansialnya lebih signifikan.

Dr. Indrawan menegaskan, masa depan AI tidak akan runtuh, tetapi pasar akan mengalami koreksi alami. Perusahaan yang hanya menjual janji akan tersingkir, sementara mereka yang berfokus pada inovasi nyata akan bertahan dan tumbuh.***

Baca Juga: Ribuan Warga Terdampak Penutupan Tambang, PDIP Minta Solusi Konkret dari Dedi Mulyadi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Sumber: Youtube Dr Indrawan Nugroho

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X