bisnisbandung.com - Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira, menilai Danantara tengah kehilangan fokus dalam menentukan prioritas program strategis.
Alih-alih menempatkan ketahanan pangan sebagai agenda utama, perhatian Danantara dinilai lebih banyak tersedot pada penyelamatan BUMN bermasalah seperti Garuda Indonesia, Krakatau Steel, hingga rencana keterlibatan dalam proyek kereta cepat Jakarta–Bandung.
“Jadi Danantara ini sepertinya sedang salah fokus atau kehilangan fokus: mana yang harusnya didorong prioritas, mana yang kemudian bisa di-prioritas akhir,” gamblangnya dilansir dari youtube Kompas TV.
Baca Juga: Rocky Gerung Bongkar Pengunduran Dirut Agrinas Joao Angelo, Ada ‘Bau’ Politik dan Birokrasi di BUMN!
Bhima menekankan bahwa sektor pangan seharusnya menjadi prioritas pertama untuk mencerminkan adanya sense of crisis di tengah situasi pangan nasional yang belum sepenuhnya stabil.
Dukungan terhadap ekosistem pangan, termasuk penguatan infrastruktur beras, pergudangan, dan peran Bulog, dinilai sangat penting untuk selaras dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto.
“Itulah yang akan mencerminkan Danantara punya sense of crisis bahwa sektor pangan ini penting, dan Prabowo kan berkali-kali bilang bahwa ini ada surplus produksi beras dan lain-lain,” ungkapnya.
Baca Juga: Sudarsono Bongkar Eksodus Kader PDIP ke PSI, Ini Alasannya!
Namun, arah kebijakan Danantara disebut berpotensi bertentangan dengan visi tersebut jika terus mengalihkan fokus ke sektor lain.
Kritik ini semakin kuat karena datang dari mantan Direktur Utama Agrinas, Joao Angelo De Sousa, yang memiliki kedekatan langsung dengan Presiden dan rekam jejak panjang di sektor pertanian.
Bhima menilai pernyataan terbuka Joao menjadi indikasi serius bahwa program ketahanan pangan tidak mendapat dukungan memadai dari Danantara, meskipun proyek food estate dan Agrinas masuk dalam prioritas pemerintahan.
Selain itu, Bhima juga menyoroti ketidaksesuaian antara narasi pemerintah soal surplus pangan dengan realita lapangan.
Banyak proyek food estate dinilai tidak berhasil meskipun menyerap anggaran besar, dengan keterlibatan petani yang terbatas.
Baca Juga: Bupati Pati Batalkan Kenaikan Pajak Tapi Demo Warga Tak Reda, Ini Kata Pakar Bivitri
Artikel Terkait
Ketua KPK Jadi Pengawas Danantara, Pengamat Menilai Pembusukan KPK Berlanjut!
Danantara dan RDIF Rusia Bentuk Platform Investasi Bernilai Rp37,6 Triliun
Danantara Lirik Investasi di K-Pop dan K-Drama, Ekonom Celios Ingatkan Adanya Stagnasi di Hiburan Korea
Budaya Indonesia Bisa Mendunia, Danantara Disarankan Dukung UMKM Seni dan Industri Hiburan Nasional
AHY Bongkar Harapan Prabowo, Danantara Siap Kuasai Pembiayaan Infrastruktur Nasional!
Ekonom Soroti Pembatasan Insentif BUMN, Danantara Kian Dominan