Pengamat Ini Geram: Dolar Naik, Harga Melambung, Tapi Masih  Ada yang Bisa Bilang Bodo Amat?

photo author
- Sabtu, 12 April 2025 | 21:40 WIB
Manfaat Rumah Dekat Pasar (https://unsplash.com/@thomasble)
Manfaat Rumah Dekat Pasar (https://unsplash.com/@thomasble)

bisnisbandung.com - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat seharusnya menjadi sorotan tajam bagi rakyat Indonesia, namun ternyata sebagian terlihat tidak peduli.

Pengamat Islah Bahrawi menilai bahwa anggapan sebagian masyarakat tentang ketidakpentingan nilai tukar rupiah merupakan bentuk ketidaksadaran terhadap dampak ekonomi yang sebenarnya sangat luas.

“Ada yang bilang, ‘bodo amat dengan anjloknya Rupiah terhadap Dolar, toh kita ndak punya Dolar’.” Tulisnya dilansir dari akun X pribadinya.

Baca Juga: MAKIN GAWAT! Uang Orang Kaya Indonesia Lari ke Luar Negeri, Pengamat Bongkar Akar Masalahnya!

Menurut Islah, depresiasi rupiah bukan hanya sekadar angka di pasar keuangan, tetapi memiliki konsekuensi langsung terhadap perekonomian negara dan kehidupan masyarakat.

 Sebab, utang luar negeri Indonesia sebagian besar berbentuk dolar. Saat dolar menguat, otomatis beban utang dalam rupiah akan membengkak.

Tidak hanya itu, aktivitas impor baik untuk kebutuhan pokok seperti BBM, maupun bahan baku industri dan barang konsumsi masih sangat bergantung pada dolar.

 Ketika nilai tukar rupiah melemah, maka harga impor meningkat, dan pada akhirnya memicu kenaikan harga barang secara keseluruhan.

Baca Juga: Bukan Digusur! Ini Cara Unik Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Atasi PKL

 Meskipun banyak warga merasa hanya mengonsumsi produk lokal, realitanya banyak kebutuhan harian yang terpengaruh secara tidak langsung oleh fluktuasi nilai tukar.

Islah menilai bahwa krisis nilai tukar dapat berdampak sistemik jika tidak diantisipasi. Penurunan cadangan devisa negara dan membengkaknya subsidi akibat lonjakan harga energi bisa memicu tekanan fiskal.

 Dalam situasi seperti itu, masyarakatlah yang akan merasakan dampaknya, terutama melalui kenaikan harga barang dan jasa yang merata.

Baca Juga: MAKIN GAWAT! Uang Orang Kaya Indonesia Lari ke Luar Negeri, Pengamat Bongkar Akar Masalahnya!

Ia pun mendorong masyarakat agar mulai menerapkan gaya hidup yang lebih hemat dan bijak dalam berbelanja.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X