Bank Indonesia tampaknya memilih untuk menjaga stabilitas jangka pendek dengan mempertahankan suku bunga, meskipun nilai tukar rupiah mengalami pelemahan signifikan.
Langkah ini bertujuan untuk mencegah volatilitas yang lebih besar di pasar modal dan obligasi.
Jika suku bunga diturunkan saat tekanan terhadap rupiah masih tinggi, maka risiko arus modal keluar semakin besar, yang dapat memperburuk kondisi perekonomian nasional.***
Baca Juga: Warga Jawa Barat Dapat Angin Segar, Gubernur Dedi Mulyadi: Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan
Artikel Terkait
Rupiah Melemah, Ikrar Nusa Bhakti: Siapa yang Untung dan Siapa yang Buntung?
DANANTARA Guncang Pasar! IHSG Anjlok, Rupiah Tertekan, Tonny Hermawan Adikarjo: Apa yang Terjadi?
“The Fed akan Terus Menekan Rupiah” Dokter Tifa Sebut Perlu Reshuffle Besar-Besaran
IHSG Anjlok di Era Prabowo, Stefan Antonio: Tim Ekonomi Jokowi Gagal, Tapi Masih Dipakai?
Lanjutkan Kebijakan Jokowi, Prabowo Hadapi Krisis Ekonomi? Sorotan Said Didu
Adi Prayitno: Presiden Prabowo Geram, Minyakita Dikurangi Takaran & Harga Naik!