Bank of America Melakukan Riset Portofolio Investasi Kripto Anak Muda Kaya di Amerika, Ini Hasilnya

Menurut laporan tersebut, “Tiga perempat generasi muda setuju bahwa tidak mungkin lagi mencapai imbal hasil di atas rata-rata hanya dengan saham dan obligasi, dibandingkan dengan hanya seperempat generasi X dan generasi yang lebih tua, serupa dengan temuan tahun 2022.”

Keyakinan ini mendorong mereka untuk mencari alternatif seperti cryptocurrency dan ekuitas swasta.

Meskipun minat terhadap mata uang kripto sedikit menurun sejak tahun 2022, minat terhadap mata uang kripto masih menjadi bagian penting dari portofolio investor muda.

Baca Juga: Rocky Gerung: Anies Baswedan Selalu Jadi Masalah & Batu Sandungan Jokowi

Laporan tersebut mengantisipasi bahwa para investor ini kemungkinan akan meningkatkan alokasi mereka pada investasi alternatif, termasuk mata uang kripto, di tahun-tahun mendatang.

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa investor muda yang paling konservatif sekalipun memiliki aset kripto yang besar, menunjukkan perubahan yang lebih luas dalam toleransi risiko dan strategi investasi.

Preferensi investasi generasi ini mencerminkan pendekatan hati-hati yang dipengaruhi oleh kehancuran pasar di masa lalu, sehingga membuat mereka lebih memilih aset yang menghindari risiko seperti uang tunai, mata uang kripto, dan real estat.

Selain itu, media sosial berdampak signifikan terhadap keputusan keuangan mereka, seringkali membentuk perspektif dan strategi mereka terkait investasi kripto.

Baca Juga: Ingin Perut Rata? Ini Dia Latihan Olahraga yang Terbukti Efektif!

“Bagi orang-orang kaya berusia 21 hingga 43 tahun, alokasi portofolio terlihat hampir sama, baik seseorang mengatakan mereka konservatif atau agresif, dengan rata-rata semua kelompok memiliki kombinasi altcoin, kripto, saham, obligasi, dan uang tunai yang hampir sama,” laporan Bank of America.***