Bank of America Melakukan Riset Portofolio Investasi Kripto Anak Muda Kaya di Amerika, Ini Hasilnya

Bisnisbandung.com - Kripto saat ini sudah semakin banyak dikenal di seluruh dunia baik sebagai aset maupun alat transaksi.

Tingginya minat akan kripto dibarengi dengan semakin meluasnya pemahaman masyarakat akan teknologi blockchain yang dapat dihandalkan dalam membuat transaksi lebih efektif dan efisien.

Ditambah lagi pada tahun ini mata uang kripto utama seperti Bitcoin dan Ethereum mengalami kenaikan signifikan akibat momentum disetujuinya perdagangan Etf Bitcoin dilanjutkan dengan halving Bitcoin.

Baca Juga: Data Forbes Global 2000 2024 Dirilis, BRI Berhasil Masuk BUMN dengan Peringkat Tertinggi

Bank of America, salah satu bank investasi yang bermarkas di Carolina Utara, Amerika Serikat baru-baru ini menerbitkan laporan terkait pola investasi individu dengan 2 kelompok umur: 21-43 tahun dan diatas 44 tahun.

Laporan yang berjudul “Studi Bank Swasta Bank of America 2024 tentang Orang Amerika Kaya” diterbitkan pada hari selasa (18/6/24) salah satunya mengulas tentang eksposure para investor terhadap mata uang kripto.

Selain itu pada laporan tersebut juga disoroti tren penting dan mengkaji bagaimana dinamika generasi dan transfer kekayaan yang akan datang membentuk strategi keuangan.

Baca Juga: Dharma Pongrekun Ungkap Kendala di Balik Ketidaklolosan Verifikasi Pilkada

Pada laporan tersebut disebut bahwa orang-orang muda yang kaya lebih cenderung berinvestasi dalam mata uang kripto dibandingkan dengan orang-orang yang lebih tua.

Investor muda ini cenderung menyukai portofolio yang terdiversifikasi, mengalokasikan sebagian besar aset kripto dan investasi alternatif.

Pendekatan ini kontras dengan fokus tradisional pada saham dan obligasi yang biasanya disukai oleh generasi tua.

Baca Juga: Dokumen Tidak Valid, KPU: Dharma-Kun Gagal Maju di Pilgub DKI 2024

"Investor yang lebih tua memiliki lebih banyak ekuitas tradisional, sementara kelompok yang lebih muda memiliki lebih banyak kripto dan lebih banyak investasi alternatif." tulis laporan tersebut.