2. Pikiran Negatif Tentang Tubuhmu, Kalau Kamu Memiliki Cacat
Pikiran negatif pasti terus menemani disetiap harinya, mereka akan terus berpikir bahwa ia memiliki penampilan yang buruk, merasa tidak pantas, selalu menjudge apa yang telah dilakukannya, seolah perilaku atau penampilannya selalu salah dan buruk. Pikiran-pikiran negatifnya menjadi racun bagi dirinya sendiri.
Orang dengan gangguan dismorfik tubuh tidak akan pernah berhenti dengan obsesi kekurangan atau kelemahan yang di punya, bagaimana pun caranya orang lain harus puas melihatnya, seperti ketika kamu ingin menutupi kulit berjerawatmu, kamu akan terus mencari cara untuk mencoba memperbaiki kulitmu, bisa dengan melakukan treatment atau bahkan cara terburuk, yang mana kamu harus puas dengan hasilnya, walaupun sebenarnya perasaan merasa puas tersebut hanya sementara, dan kecenmasan lainnya akan berdatangan, seolah satu pintu tertutup, pintu yang lain terbuka.
3. Menjauhi Interaksi Sosial Dan Ingin Mendapatkan Validasi
Karena kekhawatirannya yang berlebihan, mereka tentu memiliki insecurity yang tinggi, menganggap bahwa orang lain akan menghakiminya, oleh karena itu mereka dengan gangguan dismorfik tubuh akan menjauhi hubungan sosial, enggan untuk bertemu dan memperlihatkan kekurangannya.
Baca Juga: 7 Makanan yang Bisa Bantu Memperpanjang Umur Anda
Akan tetapi ada di suatu kondisi ketika mereka ingin tetap melanjutkan hubungan sosial dalam kehidupannya, mereka akan terus berulang kali mencari kepastian dari orang lain, seperti “apakah hari ini aku berpenampilan baik?”, “penampilanku masih oke kan?”, “make up ku nggak aneh kan?”, “orang-orang tadi melihat penampilanku bagaimana ?” ada beberapa situasi itu juga sebagai bentuk cara mereka mendapatkan kekuatan untuk menghadapai lingkungan sosialnya.
Lalu bagamana sih cara menghadapi Body Dysmophia ini?, tentunya dengan pergilah ke psikolog/psikiater, konsultasikan keluhanmu, berkonsultasi dengan para ahli adalah cara yang terbaik.
ketahuilah terlebih dahulu diagnosis yang benar kepada ahlinya, jangan pernah untuk mendiagnosis diri sendiri, karena setiap orang pasti memiliki situasi yang berbeda dan penanganan yang berbeda sesuai anjuran dokter.
Dan berusahalah untuk jangan mengisolasi diri, belajarlah untuk bersandar pada orang-orang terdekat, ceritakanlah keluhanmu dan keresahanmu, dari situlah kamu akan mendapatkan kekuatan dan mendapat dukungan daripada merasa harus bersembunyi.***
Artikel Terkait
Kenapa Kepala Pusing saat Haid? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Manfaat Wortel Yang Wajib Diketahui Kaum Milenial
Wajib Tahu, 7 Cara Mengatasi Menggigil Kedinginan pada Orang Dewasa
Atasi Badan Menggigil Tapi Tidak Demam Ternya Ini Loh Gejalanya!
Kenapa Cowok Sulit Untuk Berhenti Merokok
5 Sunscreen Lokal Murah Buat Kulit Berjerawat