bisnis

Bukan Sekadar Ekspansi Bisnis, Pakar Digital Soroti Ambisi Konsorsium Arab Saudi Dibalik Akuisisi EA

Jumat, 7 November 2025 | 20:00 WIB
Bendera Arab Saudi (Unsplash/Maria Rashid)

bisnisbandung.com - Akuisisi besar-besaran yang dilakukan Konsorsium Arab Saudi terhadap perusahaan game raksasa Electronic Arts (EA) senilai 55 miliar dolar AS menjadi sorotan dunia.

Langkah ini dinilai bukan sekadar ekspansi bisnis, melainkan bagian dari strategi jangka panjang kerajaan tersebut untuk memperkuat pengaruh budaya dan teknologi secara global.

Pakar inovasi digital, Dr. Indrawan Nugroho, menilai bahwa pembelian penuh saham EA oleh Public Investment Fund (PIF) lembaga investasi milik pemerintah Arab Saudi merupakan bagian dari visi strategis untuk menjadikan industri game sebagai infrastruktur budaya global baru.

Baca Juga: Mengenal Kuliner Cottagecore dan Berkreasi Sendiri Ala Menu Negeri Sendiri

“Dengan EA, mereka tidak hanya membeli perusahaan, tetapi juga membeli pengaruh global, akses terhadap jutaan pemain aktif, data pengguna, serta jaringan distribusi digital yang luas,” bebernya di youtube pribadinya.

Langkah ini menunjukkan bahwa sektor hiburan digital kini memiliki nilai geopolitik yang tidak kalah penting dibanding energi atau teknologi.

Kesepakatan yang diumumkan pada 29 September 2025 itu melibatkan konsorsium yang dipimpin PIF bersama Silver Lake dan Affinity Partners.

Transaksi dilakukan dengan skema take private, yang berarti EA akan keluar dari bursa saham dan tidak lagi menjadi perusahaan publik.

Baca Juga: Gaya Menkeu Purbaya Dinilai Terlalu Agresif, Agung Baskoro Singgung Nalar Politik

Keputusan ini memberi ruang bagi EA untuk bergerak lebih fleksibel tanpa tekanan jangka pendek dari pasar modal.

Dari sisi pembiayaan, akuisisi ini didukung oleh 36 miliar dolar ekuitas dan 20 miliar dolar utang, dengan JP Morgan Chase sebagai bank utama.

Sebelum akuisisi penuh, PIF telah memegang sekitar 9-10% saham EA, menunjukkan bahwa rencana ini telah disusun secara bertahap dan strategis.

EA dikenal sebagai pemilik sejumlah waralaba game global seperti EA Sports FC, The Sims, Battlefield, dan Apex Legends, dengan model bisnis berbasis live service yang menghasilkan pendapatan berkelanjutan dari konten dan interaksi komunitas pemain.

Model bisnis inilah yang menarik bagi Arab Saudi karena menciptakan ekosistem digital aktif dan berpengaruh di seluruh dunia.

Baca Juga: Benarkah Kita Bisa Menjadi Lebih Bahagia Dengan Slow Living?

Halaman:

Tags

Terkini