Hal ini menambah bukti bahwa ketahanan finansial masyarakat dalam jangka panjang semakin menurun.
Ia juga menyoroti lemahnya kinerja sektor ritel pada kuartal pertama 2025, yang seharusnya kuat karena faktor musiman seperti awal tahun dan Ramadan.
Namun, data menunjukkan bahwa baik penjualan barang bermotor maupun non-motor mengalami kontraksi.
Mervin tidak hanya melihat persoalan ini dari sisi domestik. Ia juga menekankan pentingnya memperhatikan faktor eksternal, seperti kondisi global yang tidak mendukung pertumbuhan ritel dan konsumsi nasional.
Dengan situasi ekonomi global yang juga tidak ideal, tekanan terhadap ekonomi dalam negeri semakin besar.***
Baca Juga: Gempa Politik! Rocky Gerung: Prabowo Beri Abolisi-Amnesti untuk Tom Lembong & Hasto
Artikel Terkait
Daya Beli Turun, Peternak Telur Ayam Keluhkan Omzet Turun
Menjelang Pelantikan Presiden, Saran Faisal Basri untuk Prabowo: Fokuskan Daya Beli Supaya Tidak Tergerus
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan III 2024: Ekspansi Melambat, Daya Beli Perlu Dorongan yang Kuat
Vibe Ramadan 2025 Sepi, Daya Beli Menurun dan Masyarakat Semakin Pasif
Daya Beli Tertekan, Pengelola Mal Ungkap Harapan pada Pemerintah
Fenomena Rojali Tunjukkan Lemahnya Daya Beli, Ekonom Nilai Target Pertumbuhan 8% Nihil