Awalnya, mereka hanya berupaya menghasilkan minyak kompor sumbu dari sampah plastik.
Namun, seiring kebijakan pemerintah yang mendorong penggunaan kompor gas LPG, kebutuhan minyak kompor sumbu semakin berkurang.
Tak berhenti di situ, Budi bersama tim BSB pun mengembangkan riset untuk meningkatkan kualitas minyak hasil olahan plastik, hingga berhasil menciptakan katalis khusus pada 2019.
Baca Juga: Jangan Biarkan Indonesia Dikuasai Tukang Ngibul, Rocky Gerung: Insinyur Waktunya Bergerak!
Katalis inilah yang menjadi kunci lahirnya Petasol, BBM berkualitas tinggi dari plastik.
Kini, teknologi Faspol 5.0 dan mesin buatan BSB telah terpasang di lebih dari 50 lokasi di Indonesia.
Setiap lokasi dilengkapi pelatihan bagi para operator agar proses pengolahan berjalan aman dan efisien.
Lebih dari sekadar inovasi lingkungan, Petasol membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Plastik yang sebelumnya tak bernilai, kini menjadi komoditas ekonomi yang menjanjikan.
Sebagai bentuk perlindungan inovasi, Petasol telah memiliki sertifikat hak cipta, sementara nama Faspol tercatat dalam daftar paten Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
Petasol menjadi secercah harapan di tengah persoalan sampah plastik yang tak kunjung tuntas.
Selain membantu mengurangi polusi, inovasi ini juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.
Banjarnegara pun kini tak hanya dikenal sebagai daerah pertanian, tetapi juga pionir inovasi energi terbarukan dari sampah.***
Artikel Terkait
Warga Bumi Asri Keluhkan Sampah, Erwin Gerak Cepat! Tembok Akan Dirobohkan
OTT KPK Menjerat Kadis PUPR Sumatera Utara, Begini Jawaban Gubernur Bobby Nasution!
Jangan Biarkan Indonesia Dikuasai Tukang Ngibul, Rocky Gerung: Insinyur Waktunya Bergerak!
Prabowo Lebih Percaya Megawati, Ikrar Nusa Bhakti Bongkar Fakta: Jokowi Hanya Pelengkap!
Hasil Didikan Dodik Bela Negara, Herman: Anak Tawuran hingga Kecanduan Game Kini Siap Jadi Teladan
Kenali Galaxy Unpacked 2025, Ajang Samsung Rilis Smartphone dan Teknologi Baru!