bisnisbandung.com - Keputusan Tupperware untuk menghentikan operasinya di Indonesia memunculkan banyak pertanyaan publik.
Brand perlengkapan rumah tangga legendaris ini secara resmi tidak lagi beroperasi di pasar Indonesia sejak 31 Januari, meski pengumuman resminya baru dirilis belakangan.
Menurut Influencer dan pembisnis, Raymond Chin, langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi global yang dijalankan oleh perusahaan induknya, Tupperware Brands Corporation.
“Jadi pas akhirnya Tupperware cabut dari Indonesia, itu tuh bagian dari strategi global mereka bahasa Inggrisnya: global restructure,” terangnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Raymond Chin, Selasa (22/4).
Raymond menjelaskan bahwa Tupperware sebelumnya menghadapi krisis keuangan besar hingga harus mengajukan perlindungan kebangkrutan pada September 2024.
Perusahaan memiliki utang dalam jumlah besar akibat penurunan penjualan yang terus berlanjut selama beberapa tahun terakhir.
Sebagai upaya penyelamatan, mereka melepas sejumlah aset kepada pihak kreditur, dan pengadilan akhirnya menyetujui kesepakatan ini pada Oktober 2024.
Hal tersebut memungkinkan Tupperware keluar dari status kebangkrutan secara hukum, meski secara operasional tetap dalam tekanan.
Baca Juga: Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 tahun
Di bawah kepemimpinan CEO baru, Lori Ann Goldman, Tupperware mengarahkan bisnisnya ke model yang lebih digital dan berupaya mengurangi ketergantungan terhadap aset fisik seperti toko dan gudang.
Strategi ini menjadi titik awal bagi perusahaan untuk memilih pasar-pasar yang dianggap masih potensial. Sayangnya, Indonesia tidak termasuk dalam daftar tersebut.
Raymond mengungkapkan bahwa ada beberapa alasan mengapa Indonesia tidak lagi menjadi pasar prioritas bagi Tupperware.
Baca Juga: Gubernur Dedi Mulyadi Minta Tindakan Tegas terhadap Ormas yang Serang Polisi di Depok
Artikel Terkait
Tak Ada Lagi Study Tour dan Renang Berbayar di Sekolah! Dedi Mulyadi: Jangan Jadi Ladang Bisnis
Pelajaran Bisnis dari Timothy Ronald: Hidup Itu Seperti di Drama ‘Squid Game’
Buat Yang Mau Mau Aja, Ini Dia Bisnis Yang Mudah Anda Jalankan!
Dampak Efisiensi Bisnis Hotel di Ujung Tanduk, Dari Bintang Lima hingga Non-Bintang Terimbas
Danantara Tak Tersentuh Hukum, Korupsi Bisa Dianggap Kerugian Bisnis?
PHK Massal PT Yihong Dinilai Strategi Lepas Tanggung Jawab, Konsultan Bisnis Soroti Motif Tersembunyi