Banyak Gak Tahu! Raymond Chin Bongkar Alasan Sebenarnya Ace Hardware Rebranding ke Azko

photo author
- Rabu, 29 Januari 2025 | 22:00 WIB
AZKO yang berada di JPM Trona Jambi.  (Dok: LIHATJAMBI)
AZKO yang berada di JPM Trona Jambi. (Dok: LIHATJAMBI)

bisnisbandung.com - Ace Hardware Indonesia, yang telah beroperasi sejak 1995 dan dikenal luas di pasar ritel Indonesia, kini memutuskan untuk rebranding menjadi Azko pada akhir tahun 2024.

Meskipun bisnis Ace Hardware Indonesia mengalami kesuksesan besar dengan omzet lebih dari 70 triliun rupiah dan laba bersih sekitar 7 triliun dalam 15 tahun terakhir, keputusan ini menimbulkan pertanyaan besar.

Mengapa mereka memilih untuk mengganti nama dan mengakhiri kontrak lisensi dengan Ace Hardware Corporation?

Menurut Raymond Chin, alasan di balik rebranding ini bukan sekadar upaya untuk menyegarkan citra atau menarik perhatian konsumen.

Baca Juga: Indonesia Berpeluang Menjadi Pasar Modal Top 5 Dunia, CEO Ajaib Tekankan Pentingnya Prioritas Nasional

“Dan gue yakin 100% banyak dari kalian enggak tahu kalau ini bukan sekadar rebranding doang, bukan sekadar ganti nama biar keren. Orang bisnisnya doing well, omzetnya puluhan triliun dalam 15 tahun terakhir,” bebernya dilansir dari youtube Raymond Chin.

“Ini tuh masalah lisensi, royalti, dan sebenarnya hanya keputusan bisnis saja. Memang ada kesempatan buat tanda kutip ‘meng-Indonesia-kan’ brand biar brand lokal bisa merajalela. Tapi kalian enggak tahu ada udang di balik batu,” lanjutnya.

Sebenarnya, perubahan ini berakar pada masalah lisensi dan kewajiban royalti yang harus dibayar oleh Ace Hardware Indonesia kepada perusahaan induknya.

Baca Juga: Solusi Pemerataan Ekonomi Indonesia, Anderson Sumarli Ungkap Pentingnya Masyarakat Berinvestasi

Kontrak lisensi antara Ace Hardware Indonesia dan Ace Hardware Corporation berlaku selama 15 tahun, dan pada tahun 2024, kontrak tersebut tidak diperpanjang.

Salah satu alasan utama rebranding adalah biaya royalti yang harus dibayar setiap bulan oleh Ace Hardware Indonesia, yang dapat mencapai sekitar 40 hingga 45 miliar rupiah.

Jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada pendapatan, namun tetap menjadi beban finansial yang signifikan.

Selain itu, dalam kerjasama lisensi tersebut, sekitar setengah dari produk yang dijual di Ace Hardware Indonesia harus diimpor langsung dari Ace Hardware Corporation, yang membatasi fleksibilitas dalam menyesuaikan produk dengan kebutuhan pasar lokal.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Tindak Tegas! Tambang Ilegal di Subang Dibubarkan Langsung di Lapangan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X