Bisnisbandung.com - Dalam sejarah kerajaan di Nusantara, awalnya para pemimpin negara adalah mereka yang mendapatkan wahyu secara turun temurun menurut garis keturunannya. Berikut cara pemimpin yang baik dalam era kekinian jelang pemilu 2024.
Secara umum menurut teori kepemimpinan, maka para pemimpin dibangun karakter intelektuan dan manajemen organisasi dalam kuliah dan pelatihan. Ini adalah poin pertama dari cara menjadi pemimpin yang baik.
Hakikat kepemimpinan adalah memiliki jiwa besar, teguh pendirian, adil, bijak dalam bertindak, asih kepada lawan dan kawan, menjaga kelestarian alam dan memayu hayuning bawono.
Selain melalui jalur pendidikan formal, untuk menjadi pemimpin yang baik juga harus dibarengi laku spiritual.
Seorang pemimpin idealnya bisa menjadi role model bagi rakyatnya. Pemimpin mampu memotivasi orang yang dipimpinnya. Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani, seperti falsafah Ki Hadjar Dewantara.
Baca Juga: 5 Cara Menaklukkan Hati Cowok Cuek agar Dia Bisa Mencintaimu dengan Tulus
Pemimpin yang lahir secara alami memiliki karisma, keyakinan, kecerdasan, ketrampilan sosial. Ini adalah watak pemimpin yang diharapkan.
Modal utama seorang pemimpin adalah keberanian dan kepercayaan diri. Untuk hal lain bisa dibangun dan dilatih.
Intelegensia, kepribadian, karakter fisik, kemampuan mengevaluasi adalah kemampuan yang penting juga bagi seorang yang ingin menjadi pemimpin.
Kebudayaan di Nusantara juga mengajarkan banyak nilai-nilai yang harus ada pada seorang pemimpin bangsa Indonesia.
Seyogyanya para calon pemimpin negara memahami akar kebudayaan Nusantara dan nilai-nilai yang terkandung dalam kebudayaan yang ada di seluruh Indonesia.
Baca Juga: 7 Tanda Pasangan Setia dan Anti Selingkuh yang Wajib Kamu Pertahankan
Ada ciri pemimpin Nusantara yang ditulis dalam Serat Hastabrata. Adapun istilah ini mengacu pada kitab Manawa Dharma Sastra.
Ada delapan perilaku pemimpin yang ideal dimiliki oleh pemimpin negara Indonesia.