Bisnisbandung.com - Ada banyak orang yang pada saat bulan puasa terasa lemas. Serta tidur sepanjang hari saat puasa Ramadhan. Dan apalagi ada yang menganggap tidur pada saat puasa dihitung sebagai ibadah. Apakah itu benar?
Dilansir dari Nu Online, pandangan dari Madzhab Syafi'i dan kebanyakan ulama. Orang yang tidur seharian pada bulan puasa dan sudah niat puasa pada malam harinya, maka tidak membatalkan puasa atau puasanya akan dianggap sah
Tetapi jika ada orang tidur sepanjang hari di bulan puasa dan meninggalkan kewajiban untuk Sholat Dzuhur dan Sholat Ashar maka dianggap dosa, tetapi puasanya tidak batal.
Terus apakah benar tidurnya orang puasa itu dihitung sebagai ibadah dan mendapatkan pahala?
Baca Juga: 6 Tempat Misterius dalam Al Quran: Mengungkap Keberadaan yang Belum Terpecahkan
Mengutip dari Nu Online dan dijelaskan oleh Ustadz M. Aku Zainal Abidin beliau adalah pengajar Pondok Pesantren Annuriyah Jember. Beliau menyebutkan bahwasanya memang benar ada hadits yang menyebutkan bahwa tidurnya orang puasa adalah salah satu ibadah dan mendapatkan pahala.
Namun menurut beliau hadits ini seringkai dipolitisasi oleh beberapa masyarakat untuk pembenaran dari sikap malas-malasan dan banyak tidur pada saat puasa di bulan Ramadhan.
Padahal anggapan itu tidaklah benar, karena ada salah satu adab ketika menjalankan puasa pada bulan Ramadhan. Adab tersebut adalah dimana tidak memperbanyak hidup pada saat siang hari. Diterangkan juga oleh Imam al-Ghazali :
Baca Juga: Tiga Tanda Kiamat Kubra Atau Kiamat Besar! Dukhan, Dabbah dan Dajjal
"Sebagian dari tata krama puasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari, hingga seseorang merasakan lapar dan haus dan merasakan lemahnya kekuatan, dengan demikian hati akan menjadi jernih" (Imam al-Ghazali, Ihya' Ulumuddin, juz 1, hal. 246)
Dan ada juga hadis dari Al Baihaqi - Syu'abul Iman (3/147)
"Diamnya orang yang puasa adalah tasbih, tidurnya adalah ibadah, doanya mustajab dan amalnya dilipatgandakan." Hadis tersebut diriwayatkan oleh Al Baihaqi di Syu'abul Iman (3/1437).
Ustadz Ali Zainal menyimpulkan bahwa tidur pada saat puasa di bulan Ramadhan bisa disebut sebagai ibadah dan mendapatkan pahala, tetapi harus memenuhi dua kriterianya.
Pertama, tidak bertujuan untuk mager-mageran, malas- malasan, tetapi bertujuan agar lebih bersemangat ibadah