Selain limbah industri, tradisi keagamaan juga turut memperparah pencemaran sungai. Di Varanasi, misalnya, ratusan jenazah dikremasi setiap hari di tepi sungai, dan abu mereka dilarung ke dalam air sebagai bagian dari ritual suci.
Namun, karena faktor ekonomi dan budaya, beberapa jenazah tidak dikremasi sepenuhnya dan langsung dibuang ke sungai, menyisakan sisa tubuh yang membusuk di dalam air.
Limbah domestik dari rumah tangga yang tidak memiliki fasilitas sanitasi yang memadai juga menjadi masalah besar.
Tanpa sistem pengolahan yang baik, limbah ini langsung mencemari sungai dan meningkatkan tingkat pencemaran ke level yang mengkhawatirkan.
Meskipun tingkat pencemaran sudah sangat tinggi, Sungai Gangga tetap menjadi sumber kehidupan bagi jutaan orang.
Baca Juga: Tangis Dedi Mulyadi Pecah, Hutan yang Dijaga Kini Tinggal Kenangan
Banyak masyarakat yang tidak memiliki akses ke air bersih lainnya, sehingga mereka tetap menggunakan air sungai ini untuk kebutuhan sehari-hari.
Para nelayan masih bergantung pada tangkapan ikan yang semakin berkurang, sementara petani menggunakan air sungai untuk mengairi sawah mereka, meskipun berisiko tinggi terhadap kandungan logam berat yang mencemari hasil panen.
Di beberapa kota seperti Kolkata dan Varanasi, penduduk miskin menggunakan air Sungai Gangga untuk mandi, mencuci pakaian, dan memasak, meskipun airnya berbau dan berwarna keruh.
Kepercayaan bahwa air Gangga tetap suci dan tidak bisa tercemar tetap mengakar kuat di masyarakat, meskipun bukti ilmiah menunjukkan sebaliknya.
Pemerintah India telah melakukan berbagai upaya untuk membersihkan Sungai Gangga. Pada tahun 2014, program "Namami Gange" diluncurkan dengan anggaran lebih dari 20.000 crore rupee (sekitar Rp40 triliun) untuk menangani pencemaran.
Program ini mencakup pembangunan instalasi pengolahan limbah, larangan pembuangan limbah langsung ke sungai, serta edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan air.
Namun, tantangan besar masih menghadang, seperti korupsi, birokrasi yang lambat, serta kurangnya penegakan hukum yang tegas.
Selain itu, kebiasaan masyarakat yang sudah turun-temurun membuang sampah ke sungai juga sulit diubah.***
Baca Juga: Untuk Kalian Yang Senang Edit Foto, Ini Dia Aplikasi Yang Dapat Digunakan Di Laptop