Festival ini biasanya melibatkan berbagai kegiatan budaya seperti musik, tari, serta permainan tradisional.
Kashgar terletak pada ketinggian sekitar 1.289 meter di atas permukaan laut dan menjadi titik pertemuan berbagai peradaban sepanjang Jalur Sutra.
Kota ini dikelilingi oleh Pegunungan Tianshan di utara dan Gurun Taklamakan di selatan, menciptakan pemandangan alam yang kontras dan memesona.
Dengan iklim gurun yang panas dan kering di musim panas serta dingin di musim dingin, Kashgar menawarkan perpaduan unik antara warisan budaya, arsitektur tradisional, dan keindahan alam yang memukau.
Sejak abad ke-2 SM, Kashgar telah menjadi oasis penting di sepanjang Jalur Sutra, menghubungkan Cina, Timur Tengah, dan Eropa.
Kota ini menyediakan tempat peristirahatan bagi para pedagang dan pelancong. Sepanjang sejarah, Kashgar menjadi pusat perdagangan yang penting dengan komoditas dari Asia Tengah, Timur Tengah, dan Eropa.
Jalur Sutra tidak hanya terkait dengan perdagangan tetapi juga menjadi sarana penyebaran ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, filsafat, dan agama.
Mayoritas penduduk Kashgar adalah etnis Uighur, kelompok etnis Turkik yang mayoritas beragama Islam. Islam memainkan peran sentral dalam kehidupan masyarakat Kashgar.
Baca Juga: Sejarah Etnis Hui Mamadukan Tradisi Islam dan Budaya Cina, Indahnya Hasil Harmoni
Masjid dan madrasah tersebar di seluruh kota, dan kegiatan keagamaan seperti salat berjamaah, pengajian, serta perayaan hari-hari besar Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Arsitektur tradisional Kashgar sangat dipengaruhi oleh budaya Uighur dan Islam. Kota ini menyajikan rumah-rumah batu bata yang dihiasi dengan ukiran kayu yang indah.
Salah satu bangunan paling terkenal adalah Masjid Id Kah, masjid terbesar di Cina yang dibangun pada abad ke-15.
Desain masjid ini menggambarkan gaya arsitektur Islam yang khas dengan kubah besar, menara tinggi, serta ruang salat yang luas.
Baca Juga: Mengenal Negara Mauritania, Pernah Menjadi Pusat Peradaban Islam yang Gemerlap