Bisnisbandung.com - Kristal telah lama dianggap sebagai penangkap energi yang memiliki kemampuan untuk memancarkan getaran positif yang dapat memengaruhi kesehatan mental manusia.
Meskipun banyak yang meragukan meragukan hal ini, banyak yang percaya bahwa kristal memiliki kekuatan khusus yang mampu memberikan energi positif.
Berikut beberapa konsep dan teori yang menjelaskan mengapa kristal dianggap sebagai sumber energi positif yang berbeda.
Baca Juga: Hilangnya Debat Cawapres Dalam Pilpres 2024 Untungkan Gibran? TKN Prabowo-Gibran: Itu Usulan AMIN
1. Resonansi Energi: Frekuensi Schumann dan Kristal
Salah satu teori di balik kekuatan positif kristal adalah konsep resonansi energi.
Bumi memiliki frekuensi alami yang dikenal sebagai frekuensi Schumann, sekitar 7,83 hertz.
Beberapa kristal diyakini dapat beresonansi dengan frekuensi ini, menciptakan keseimbangan dalam energi dan memancarkan getaran yang positif.
Konsep ini menyiratkan bahwa kristal bertindak sebagai penyalur energi bumi yang dapat menyelaraskan dan menyeimbangkan energi dalam tubuh manusia.
Baca Juga: Megawati Marah, Pandangan Menarik dari Lensa Diplomat Prof. Hamid Awaluddin
2. Struktur Kristal: Geometri yang Memancarkan Energi
Struktur kristal memiliki pola geometris unik yang diyakini memengaruhi energi yang dipancarkannya.
Sebagai contoh, kristal kuarsa memiliki struktur segitiga yang sering dihubungkan dengan kejernihan pikiran.
Teori ini menyatakan bahwa ketika seseorang berada di dekat kristal, geometrinya dapat mereset atau menyelaraskan energi dalam tubuh manusia, memberikan perasaan keseimbangan dan ketenangan.
Baca Juga: Capres Prabowo Subianto: Jika Kalah Saya Siap Naik Gunung, Pensiun