"Langkah selanjutnya adalah mulai menguji protokol. Pengembangan protokol terdistribusi adalah proses yang rumit," kata pihak Bluesky dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa (1/11/2022).
"Saat kami menguji beta, kami akan terus mengulangi spesifikasi protokol dan membagikan detail tentang cara kerjanya. Saat sudah siap, kami akan pindah ke beta terbuka," tambahnya.
Baca Juga: Ini Dia Sosok Dibalik Pembelian Twitter Yang Dilakukan Elon Musk
Dalam siaran pers tersebut, pihak Bluesky juga mengatakan bahwa aplikasi Bluesky nantinya akan menggunakan inovasi teknologi terbaru, Protokol Transfer Terotentikasi (AT Protocol).
AT Protocol bisa membuat seluruh pihak atau users mempunyai kontrol penuh terhadap data mereka tanpa dikendalikan oleh 1 perusahaan platform manapun.
"Kata 'Bluesky' membangkitkan ruang kemungkinan yang terbuka lebar. Itu adalah nama asli untuk proyek ini sebelum terbentuk, dan terus menjadi nama perusahaan kami," kata Dorsey melalui siaran pers tersebut.
Baca Juga: Baru Menjabat Setahun, CEO Twitter Dirumahkan Elon Musk dengan Pesangon Fantastis
"Kami menyebut aplikasi yang sedang kami bangun Bluesky karena itu akan menjadi portal ke dunia kemungkinan di atas Protokol AT," katanya.
Diketahui, Bluesky memulai project pada tahun 2019 dengan tim independen kecil, lalu pada tahun 2021 Crypto Developer Jay Graber ditunjuk untuk memimpin project ini hingga sekarang.
"Tujuan terbesar dan jangka panjang adalah membangun protokol yang tahan lama dan terbuka untuk percakapan publik," tulis Dorsey dalam sesi interview saat itu.***
Artikel Terkait
Milyarder Elon Musk Resmi Beli Twitter
Elon Musk akan Aktifkan Kembali Akun Twitter Donald Trump yang Diblokir Sejak 2021
Twitter Ancam Gugat CEO Tesla Elon Musk Karena Membatalkan Pembelian Twitter senilai 44 Miliar Dollar
Elon Musk Menguraikan Alasan Baru untuk Mengakhiri Kesepakatan Twitter
Akun Twitter Blue Pada Fitur Edit Tweet Sudah Bisa Digunakan ,Mau Tahu Cara Kerjanya?