Pasca Harga Pertamax Naik, Antrean BBM Pertalite Terjadi Di Sejumlah SPBU

photo author
- Minggu, 3 April 2022 | 07:16 WIB
Antrean R2 di BBM Jenis Pertalite Terjadi di SPBU Kota Baru Parahyangan, Padalarang, KBB, Pasca Harga Pertamax Dinaikan Oleh Pemerintah. (Algi Muhammad Ghifari)
Antrean R2 di BBM Jenis Pertalite Terjadi di SPBU Kota Baru Parahyangan, Padalarang, KBB, Pasca Harga Pertamax Dinaikan Oleh Pemerintah. (Algi Muhammad Ghifari)

Bisnis Bandung - Antrean kendaraan roda dua berburu Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite RON 90 masih terjadi di sejumlah SPBU buntut dari kenaikan harga Pertamax RON 92 pada 1 April 2022.

Berdasarkan pantauan di SPBU Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, kendaraan roda dua kebanyakan mengantre di island Pertalite.

Sementara island Pertamax serta Pertamax Turbo lebih banyak kendaraan roda empat yang mengantre.

Seorang staf Administrasi SPBU Kota Baru Parahyangan, Badrujaman, mengungkapkan saat ini penjualan Pertamax mengalami penurunan ketimbang hari biasanya usai adanya kenaikan harga.

Baca Juga: Potensi Serta Dampak Kenaikkan Harga Pertamax dan Pertalite Ditahun Ini

"Hari ini untuk penjualan Pertamax berkurang dari biasanya. Biasanya kan 6000 liter, bari ini dari pagi sampai siang baru sekitar 1500 liter," ungkap Badrujaman saat ditemui, Sabtu (2/4/2022).

Di SPBU ini, tambah Badrujaman, konsumsi BBM yang paling banyak digunakan warga yakni Pertalite, dengan konsumsi harian mencapai 20 ribu liter.

Saat ini konsumsi Pertalite diprediksi mengalami peningkatan karena perpindahan konsumen dari Pertamax ke Pertalite.

"Kakau di kita Alhamdulillah enggak ada kekosongan dan antrean. Cuma diprediksi bakal ada peralihan konsumen karena Pertamax naik. Baru bisa dilihat 3 hari kedepan," tambahnya.

Baca Juga: Sejumlah Bahan Pokok di Kabupaten Bandung Barat Jelang Ramadhan di Prediksi Bakal Alami Kenaikan

Sementara itu, seorang konsumen, Depi Gunawan, mengaku terpaksa membeli pertamax meski mahal karena terlalu lama jika antre dibarisan Pertalite.

"Mau antre Pertalite barusan agak panjang. Jadi daripada ribet akhirnya isi Pertamax saja meskipun naik harganya, jadi Rp 12.500," ujar Depi Gunawan.

Sebagai seorang pegawai swasta ia berharap pemerintah tak lagi menaikkan harga BBM jenis apapun karena itu sangat memberatkan masyarakat.

"Ini kan sudah beberapa kali naik dan kalau sampai naik lagi kebangetan. Kasihan kita yang pegawai dengan gaji terbatas nanti pendapatannya habis untuk BBM," pungkasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yayu Rahayu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Soal Kasus Resbob, Polisi Telusuri Dua Tersangka Lain

Rabu, 17 Desember 2025 | 20:00 WIB
X