Bisnis Bandung - Menjelang Lebaran, seperti sudah menjadi tradisi, harga hampir semua bahan pokok melonjak naik, salah satunya daging sapi. Hal itu karena permintaan komoditas tersebut pun naik.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, Iendra Sofyan, menjelang Lebaran biasanya permintaan daging sapi meningkat hingga 10%. Karenanya, stok daging sapi harus dipastikan aman agar harga tidak melonjak.
Untuk memenuhi permintaan tersebut, pemerintah salah satunya mengimpornya dari luar negeri dalam bentuk daging sapi beku. Namun, salah satu pengimpor yaitu Australia menyatakan tidak akan mengirim daging sapi selama 2 bulan.
Hal tersebut dinyatakan Iendra Sofyan, usai dirinya rapat secara virtual dengan Menteri Perdagangan bersama dengan beberapa institusi seperti Badan Nasional Pangan hingga BNPB, Kamis 14 April 2022.
"Kalau data dari Australia, ada kesulitan sampai 2 bulan ke depan,"ujar pria berkacamata tersebut.
Untuk mengatasi hal tersebut, menurut Iendra, Badan Nasional Pangan bekerjasama dengan Kementerian Pertanian berupaya mencari sumber lain, diantaranya dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Selain itu, pemerintah pusat pun berupaya mensubtitusi daging sapi dengan daging kerbau. "...cuma sejauh ini di Jawa Barat saya belum lihat apakah sudah menjadi trend,"kata Iendra.
Meski Australia sudah dipastikan tidak akan mengirim daging sapi ke Indonesia April 2022, Iendra Sofyan mengklaim, sampai saat ini hingga Lebaran permintaan daging sapi di Jabar terpenuhi.
"Sejauh ini di pasaran saat ini sampai dengan Lebaran nanti, insha Allah akan terpenuhi,"tegas Iendra Sofyan.
Iendra menambahkan, dalam setahun, kebutuhan sapi di Jawa Barat mencapai 343 ton dengan ketersediaan 404 ton. Biasanya Jawa Barat berupaya memenuhi kebutuhan daging sapi dengan cara membelinya dari Jawa Tengah.
Baca Juga: Jelang Ramadhan Harga Komoditas Cabai Di Sejumlah Pasar di Kota Cimahi Alami Kenaikan
Sementara itu, Iendra menyatakan, harga kebutuhan pokok lainnya seperti beras dan kacang kedelai sudah mulai membaik.
"Beras sudah mulai turun, cabai rawit masih tinggi, kedelai mulai turun, gula pasir naik tapi tidak terlalu signifikan. Yang lainnya sudah mulai melandai, normal sih tidak, tapi mulai turun,"tutur Iendra.