Bisnis Bandung - Mahalnya harga minyak goreng membuat masyarakat rela antre untuk mendapatkan komoditas tersebut. Salah satu solusi pun dibuat pemerintah dengan menetapkan HET minyak goreng curah. Tapi, hal itu mengakibatkan minyak goreng curah langka di pasaran.
Berbagai upaya pun dilakukan pemerintah untuk mengatasi permasalahan langkanya minyak goreng curah tanpa menimbulkan kerumunan atau antrean. Hal itu pun untuk mengantisipasi penyebaran covid-19.
Salah satu cara dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan menugaskan PT Agro Jabar untuk mendistribusikan minyak goreng curah dengan harga sesuai HET yaitu 14 ribu rupiah perliter atau Rp15.500 perkilogram, tapi tanpa antrean.
Baca Juga: Pihak Dishub Cimahi Beberkan Alasan Para Sopir Angkot di Cimahi Kembali Lakukan Aksi Protes Terhadap TMP
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, Iendra Sofyan menyatakan, solusi dibuat Pemerintah Provinsi melalui PT Agro Jabar sebagai BUMD yang bertugas menjaga ketahanan pangan.
Penugasan pun diberikan Gubernur Jawa Barat kepada PT Agro Jabar, karena ada sifat bisnis dalam minyak goreng.
Selain itu, Iendra Sofyan menyatakan, Pemprov Jabar berupaya memberikan pelayanan yang berbeda dengan yang lain, yaitu dengan mendistribusikan minyak goreng curah sampai ke RW melalui Aplikasi Sapa Warga.
Baca Juga: Ngabuburit Di Jalur Rel Kereta Api, Hati- Hati bisa kena Pidana?
Hal itu dilakukan karena saat ini sudah era digital sekaligus untuk menghindari kerumunan dalam bentuk antrean. "... sehingga masyarakat tinggal menunggu di rumah,"tegas Iendra.
Iendra menambahkan, ada 3 jenis minyak goreng yaitu
1. Curah: dibungkus plastik dan diikat karet
2. Sedang: dibungkus pakai kemasan atau disebut bantal karena plastiknya lebih tebal
3. Premium: dibungkus standing pouch
Karena disebut minyak goreng curah, PT Agro Jabar harus mengemas komoditas tersebut dalam plastik. "...tapi perlu ada uji coba pengemasan dan delivery supaya sampai ke RW tidak ada yang pecah atau bocor,"ujar Iendra.
Menurut Iendra, uji coba sudah dilakukan melalui pengiriman ke Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Bogor. Uji Coba tersebut pun dinyatakannya berhasil walaupun masih menggunakan minyak goreng kemasan.
Karena PT Agro Jabar baru mendapatkan suplai migor curah Rabu 13 April 2022 malam, pihaknya mengirimkan stok minyak goreng kemasan sisa operasi pasar murah ke Tasikmalaya dan telah sampai Kamis 14 April 2022 pagi.
Baca Juga: Big Data Luhut, Pemantik Kehebohan Tidak Mungkin Sekali Pratama: Pemakai Twitter Hanya 15 Juta
"Setelah Jumat dilaunching, Sabtu lalu sudah ada setidaknya 40 ribu liter pemesanan, sampai Rabu malam sudah ada 93 ribu liter pemesanan,"kata Iendra.
Karenanya, Iendra pun menargetkan paling lambat Senin 18 April 2022 minyak goreng curah tersebut sudah bisa didistribusikan.
Kadisperindag Jabar pun menargetkan, jika sudah ada satu kawasan yang mencapai 5 ribu liter pemesanan sesuai kemampuan tangki, minyak tersebut akan didistribusikan. Biaya pengiriman pun disubsidi Pemprov Jabar.
Baca Juga: Perusahaan Tidak Bayar THR, Laporkan!
Tapi, ada syarat yang harus dipenuhi masyarakat untuk bisa mendapatkan minyak goreng curah bersubsidi tersebut, yaitu pembatasan maksimal tiap kepala keluarga mendapatkan 3 liter perbulan.
Iendra pun menjamin tidak adanya kecurangan dalam pemesanan dan pendistribusian minyak goreng tersebut karena aplikasi Sapa Warga akan menolak nomor ponsel ataupun alamat yang sama.***