bisnisbandung.com - Kawasan Rebana terus menunjukkan perkembangan pesat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat.
Kepala Pelaksana BP Rebana, Helmy Yahya, menjelaskan bahwa ketertarikan investor terhadap kawasan ini semakin meningkat, baik dari dalam maupun luar negeri.
Hal ini terlihat dari banyaknya pemesanan lahan industri oleh sejumlah pengembang besar, mulai dari 17 hektare hingga seribu hektare.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Wanti-Wanti Bandung akan Tenggelam, Izin Perumahan Baru Dihentikan
Dari total 43.900 hektare lahan yang diperuntukkan bagi kawasan industri, baru sekitar lima persen yang digunakan.
Aktivitas industri terbesar saat ini berada di Subang, namun peluang investasi tersebar di tujuh kabupaten dan kota dalam kawasan Rebana.
Helmy Yahya menilai Rebana memiliki kapasitas untuk menyerap hingga 1,8 juta tenaga kerja ketika seluruh fase pengembangan rampung.
Pertumbuhan ini otomatis memicu kebutuhan baru seperti hunian, perkantoran, fasilitas kesehatan, sekolah, dan berbagai layanan pendukung lainnya.
Baca Juga: Singgung Sumbangan 10 Milliar, Endipat Wijaya Minta Komdigi Viralkan Kerja Pemerintah
Di sisi lain, tantangan dalam penyiapan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan industri masih menjadi perhatian.
Selain minat dari investor Eropa, ASEAN, dan lembaga internasional seperti JICA, investor lokal juga mulai aktif masuk.
Bahkan sektor teknologi, termasuk perusahaan penyedia data center, tengah mempertimbangkan Rebana sebagai lokasi strategis berkat kedekatannya dengan Jakarta.
“Jadi kalau saya pikir membangun Indonesia itu secara investasi ekonomi adalah paling pas itu membangunnya dari Rebana. Karena kita sangat siap,” tuturnya dilansir dari YouTube CNBC Indonesia.