Bisnisbandung.com - Penutupan sementara tiga tambang di wilayah Cigudeg, Rumpin, dan Tenjo, Kabupaten Bogor memicu aksi demo besar-besaran.
Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi itu menuai kritik pedas dari sejumlah pihak yang menilai keputusan tersebut tidak bijak.
Dalam aksi yang digelar warga terdengar kritik keras yang menyebut Dedi Mulyadi hanya membuat kebijakan sepihak.
Baca Juga: Klarifikasi Bobby Nasution Dinilai Terlambat, Polemik Plat Aceh Terlanjur Gaduh
Tanpa mempertimbangkan nasib para pekerja tambang, sopir truk, hingga pelaku usaha kecil yang menggantungkan hidup dari aktivitas tambang.
Bahkan ada yang menyebut Dedi Mulyadi hanya sibuk membuat konten.
“Dia itu gubernur konten tanpa pikir panjang langsung menutup tambang. Banyak rakyat kecil yang jadi korban,” ujar salah satu orator aksi.
Meski begitu Dedi Mulyadi tetap tegas dengan keputusannya.
Ia menegaskan bahwa penutupan tambang dilakukan untuk melindungi warga dari dampak buruk pertambangan yang sudah berlangsung lama.
Baca Juga: Razia Plat Aceh di Medan, Bobby Nasution Dinilai Bisa Memicu Ketidakharmonisan Antar Daerah
Menurutnya aktivitas tambang telah melahirkan banyak pengusaha kaya raya.
Sementara masyarakat sekitar terus menanggung derita debu, kebisingan, hingga kecelakaan lalu lintas akibat truk tambang.
“Kalau giliran ada kebijakan gubernur yang mengembalikan ketenangan hidup warga agar bisa menikmati jalan dengan baik, terbebas dari debu, kebisingan, dan kecelakaan, yang maju paling depan justru rakyat kecil. Padahal seharusnya kita jangan saling dibenturkan,” kata Dedi Mulyadi dalam instagramnya.
Dedi Mulyadi menyadari bahwa keputusannya tak bisa memuaskan semua pihak.
Baca Juga: Diprotes Soal Kebijakan Cukai Rokok, Menkeu Purbaya Tanggapi Kiriman Karangan Bunga