Bisnisbandung.com - Ada momen hangat sekaligus kritik tajam dalam Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengawali pidatonya dengan menyapa satu per satu pimpinan DPRD termasuk sahabat lamanya politisi PDIP Ono Surono.
“Saya hormati sahabat saya Pak Ono Surono. Kangen lama tidak ketemu,” ucap Dedi Mulyadi yang dikutip dari instagram Ono.
Baca Juga: Novel Viral Secret High School Diangkat Jadi Serial, Ini Bocoran Ceritanya!
Namun suasana akrab itu tak lantas menutupi nada kritis Dedi Mulyadi terhadap kondisi lingkungan dan tata kelola wilayah di Jabar.
Ia menyoroti bencana yang nyaris terjadi setiap pekan terutama longsor dan banjir.
“Setiap minggu selalu terjadi rumah longsor. Ini alarm! Ada dua penyebab utama: rusaknya hutan dan tata bangunan yang amburadul,” tegasnya.
Dedi Mulyadi menekankan arah pembangunan lima tahun ke depan akan fokus pada dua hal: menyelesaikan disparitas desa-kota serta utara-selatan.
“Lembur diurus, kota ditata. Ini bukan jargon kosong tapi fondasi kebijakan,” ujarnya.
Baca Juga: Nirina Zubir Hadapi Kutukan Maut di ‘Panggilan Dari Kubur’, Siap Bikin Merinding
Ia juga mendesak pembahasan perda standarisasi pedesaan agar distribusi fiskal lebih adil.
Sebab ada desa dengan penduduk hanya 2.000 orang tapi ada juga desa yang sudah menembus 150 ribu penduduk.
“Ini gila! Harus rasional. Mana desa yang masih layak disebut desa mana yang seharusnya sudah jadi kelurahan,” kata Dedi Mulyadi.
Lebih jauh Dedi Mulyadi membongkar realita sosial yang mencengangkan di Jabar khususnya di kawasan industri seperti Karawang, Bekasi, dan Subang.
Baca Juga: Promo Corkcicle Hadir di Blibli, Intip 5 Rekomendasi Produknya!