"Atuda (alasan) anggaran belum cair, atuda sibuk, atuda kendaraan. Bohong! Yang ada itu malas. Makanya jurusnya sekarang harus SANAJAN. Sanajan anggaran belum ada manfaatkan CSR. Sanajan sibuk harus tetap memaksakan diri!" serunya.
Herman juga memerintahkan dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota untuk turun langsung ke lapangan.
“Bukan hanya duduk di ruang FGD. Kepala dinas harus keliling ke 27 kabupaten/kota, kepala puskesmas keliling desa!” ucapnya.
Baca Juga: Donald Trump Tekan Indonesia, eks Diplomat Senior: Kita Ditodong Dua Kali oleh AS
Program ini menjadi bagian dari perhatian serius Pemprov Jabar terhadap 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang sangat menentukan kualitas SDM masa depan.
Dengan pendekatan kolaboratif, dukungan teknologi, dan semangat Herman optimistis Jawa Barat bisa menjadi contoh sukses dalam menurunkan stunting secara drastis.***