Siswa diajak mengukur luas sawah, menghitung jarak tanam, jumlah batang padi, hingga memproyeksikan hasil panen menggunakan rumus matematika yang mereka pelajari di sekolah.
"Dari satu petak sawah bisa dihitung berapa batang padi, berapa biji, berapa panen per bulan. Itu cara aplikatif mempelajari matematika dan ilmu alam secara langsung," ujarnya.
Dedi Mulyadi menyatakan bahwa gagasan ini akan dituangkan dalam surat edaran resmi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Ia menegaskan bahwa pendidikan seharusnya memberi pengalaman hidup yang bermakna, bukan sekadar hafalan atau pekerjaan di atas kertas.
"Orang sukses itu adalah mereka yang banyak pengalaman hidupnya. Dan sekolah harus jadi tempat mengawali pengalaman itu," tegas Dedi Mulyadi.***