Ono menegaskan bahwa dana yang dihimpun Komite Sekolah seharusnya hanya digunakan untuk kegiatan yang langsung berkaitan dengan siswa bukan untuk rehab bangunan atau peningkatan kapasitas guru.
“Peningkatan kapasitas guru itu tanggung jawab pemerintah bukan dibebankan ke orang tua,” katanya.
Ia juga menyoroti perlunya rambu-rambu yang jelas dari Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan terkait penggunaan dana dari orang tua.
“Kalau untuk kegiatan siswa, masih bisa dipertimbangkan. Tapi kalau sudah menyangkut sarana, itu jelas tidak boleh,” ujarnya.
Baca Juga: Kasus ‘Fantasi Sedarah’ Jadi Alarm Bahaya, MUI : Kita Defisit Moral dan Keilmuan
Terkait kegiatan wisuda dan perpisahan Ono menyatakan tak ada larangan selama kegiatan tersebut tidak memaksa orang tua untuk membayar jumlah tertentu.
“Perpisahan tetap boleh asal partisipatif. Saya juga pernah jadi panitia perpisahan yang penting transparan dan sukarela,” ungkapnya.
Di akhir pernyataannya Ono kembali menekankan bahwa sekolah harus transparan sejak awal tahun ajaran terutama saat rapat orang tua siswa.
“Sampaikan program apa saja yang akan dijalankan dan pastikan itu untuk kebutuhan siswa. Bukan yang lain-lain,” tutupnya.***