Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat bicara terkait kemacetan.
Dedi Mulyadi menyoroti kemacetan parah yang terjadi di kawasan wisata Ciwidey Kabupaten Bandung serta Lembang Kabupaten Bandung Barat saat libur Lebaran 2025.
Dedi Mulyadi mengaku prihatin melihat antrean kendaraan yang mengular sejak pagi hari.
Baca Juga: Blok-Blok Kekuatan Baru akan Muncul Imbas Kebijakan Donald Trump, Prediksi Rocky Gerung
Kemacetan paling parah terjadi di sekitar tanjakan Mayor Kosim Rancabali akibat jalan sempit yang tidak sebanding dengan tingginya volume kendaraan.
"Kendaraan dari arah Soreang sampai memenuhi badan jalan. Arah sebaliknya juga terdampak parah," ujar Dedi Mulyadi dalam instagramnya.
Ia mengakui tidak seperti di Bogor atau Garut yang telah menerapkan kebijakan pemberian kompensasi.
Kompensasi kepada sopir angkot, delman, becak, dan ojek agar tidak beroperasi saat musim liburan kebijakan serupa belum berlaku di Ciwidey dan Lembang.
Namun pria yang akrab disapa Kang Dedi itu menyatakan akan segera mengkaji kemungkinan menerapkan hal serupa.
Baca Juga: Respons Lambat Pemerintah Dinilai Memperburuk Dampak Kebijakan Tarif Trump
"Ke depan kita akan pertimbangkan untuk memberikan kompensasi kepada sopir angkot, kusir andong, tukang becak, dan ojek agar tidak beroperasi di waktu-waktu tertentu, terutama saat volume wisatawan tinggi," kata Dedi Mulyadi.
Menurutnya pemberian kompensasi ini penting sebagai bagian dari solusi jangka pendek untuk mengurangi kemacetan.
Sekaligus memberikan jaminan kenyamanan bagi para wisatawan yang datang ke Jawa Barat.
"Ini sedang kita hitung berapa kebutuhan anggarannya setiap tahun. Dan pastinya bukan cuma dari APBD. Dana swasta juga bisa ikut membantu seperti program CSR dari Bank Jabar," jelasnya.
Baca Juga: Bukan Soal Tarif 32%, Ferry Latuhihin Ingatkan Ancaman Terbesar dari Kebijakan Trump