Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjelaskan efisiensi anggaran yang diterapkan dalam pemerintahannya.
Dedi Mulyadi menegaskan bukan pemotongan melainkan pengalihan belanja ke sektor yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Hal ini Dedi Mulyadi sampaikan usai acara pelantikan seluruh kepala daerah.
Baca Juga: Tanggapi Tagar ‘Indonesia Gelap’, PKB: Pak Prabowo Sebenarnya Berpihak Kepada Rakyat
Dikutip dari youtube Metro TV, Dedi Mulyadi menjelaskan "Pelantikan ini adalah momentum kita untuk meluruskan pemahaman soal efisiensi."
"Ini bukan soal pemotongan anggaran tapi soal mengalihkan belanja yang tidak penting menjadi belanja yang lebih bermanfaat," kata Dedi Mulyadi.
Menurutnya selama ini banyak pengeluaran yang tidak berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.
Ia mencontohkan belanja untuk pesta atau perjalanan dinas yang tidak urgent akan dialihkan untuk pembangunan yang lebih dibutuhkan.
Baca Juga: “Masih Ada Cahaya” Respon Waketum PAN soal Tagar ‘Indonesia Gelap’ dan ‘Kabur Aja Dulu
Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa dalam sebulan menjabat dirinya sudah melakukan penyesuaian pengelolaan keuangan tanpa membentuk tim transisi khusus.
Dari evaluasi tersebut anggaran sebesar Rp 5,5 triliun berhasil dialihkan ke sektor yang lebih krusial.
Dedi Mulyadi mengatakan "Kami menemukan banyak mata anggaran yang bisa diubah dari belanja tidak penting menjadi belanja yang bermanfaat."
"Dalam dua hari ke depan kami targetkan bisa mencapai Rp 6 triliun," ujarnya.
Salah satu sektor utama yang mendapat alokasi anggaran dari efisiensi ini adalah pendidikan.
Baca Juga: Lorem Ipsum di Kemenhan! Jhon Sitorus: Bagaimana Mungkin Lembaga dengan Anggaran Terbesar?