Dedi Mulyadi Disumpahi Susi Pudjiastuti, Jaga Laut Jaga Kehidupan!

Bisnisbandung.com - Dalam pertemuan dengan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi mendapat wejangan tegas.

Susi Pudjiastuti yang dikenal sebagai sosok vokal dalam isu kelautan menegaskan pentingnya menjaga ekosistem laut dan sungai demi kelestarian lingkungan sekaligus keberlangsungan ekonomi masyarakat pesisir.

Dalam youtube Dedi Mulyadi, Susi Pudjiastuti mengungkapkan bahwa permasalahan sampah di sungai yang mengalir ke laut semakin memprihatinkan.

Baca Juga: Perang Sumber Bisnis Bagi Amerika Serikat, Ketergantungan Dunia pada Senjata AS

“Buang sampah ke sungai itu tinggi sekali. Saya tadi bersih-bersih di Muara Ciletik banyak sekali sampah karungan. Ini perlu solusi konkret,” ujar Susi Pudjiastuti.

Dedi Mulyadi yang akrab disapa Kang Dedi sepakat dan berkomitmen untuk meningkatkan pengelolaan sampah di wilayah pesisir termasuk dengan menyediakan lebih banyak tempat sampah dan truk pengangkut.

“Truk pengangkut sampah harus ada minimal lima terutama di akhir pekan saat kunjungan ke pantai meningkat,” kata Dedi Mulyadi.

Selain sampah Susi Pudjiastuti menyoroti maraknya pengambilan bibit lobster yang kembali terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

“Bibit lobster itu seharusnya dijaga bukan diambil. Kalau laut dijaga dengan baik produksi perikanan kita justru akan meningkat,” tegasnya.

Baca Juga: ‘Fokus Crypto dan AI’ Timothy Ronald Ungkap Peluang Emas Ini Hanya Sekali dalam 100 Tahun

Dedi Mulyadi menanggapi dengan serius. Ia berjanji untuk memperkuat pengawasan laut dengan melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jawa Barat termasuk menangani oknum aparat yang terlibat.

“Laut harus dijaga demi kesejahteraan generasi mendatang,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut Dedi Mulyadi juga mengungkapkan rencananya untuk membangun landasan kecil di sepanjang pesisir pantai Jawa Barat.

Landasan ini akan mendukung program ambulans udara guna mempercepat penanganan kesehatan dan logistik bencana.

Baca Juga: Mengupas Kontroversi Sertifikasi Laut, Harison Mocodompis dari Kementerian ATR/BPN Buka Suara