Bisnisbandung.com - Kasus dugaan korupsi Pertamina dalam perubahan RON 90 tengah menjadi sorotan publik.
Skandal ini menimbulkan banyak pertanyaan mengenai mekanisme pengolahan bahan bakar serta transparansi di tubuh Pertamina.
Tri Yus pakar konversi energi dari Lab Motor Bakar dan Sistem Propulsi Teknik Mesin ITB guna memberikan perspektif teknis atas kasus ini.
Baca Juga: Bersih-Bersih BUMN, Langkah Awal Prabowo untuk Danantara? Pandangan Donny Manurung
Menurut Tri Yus setiap kendaraan memiliki spesifikasi mesin yang berbeda yang menentukan jenis bahan bakar yang sesuai.
Kendaraan Innova misalnya direkomendasikan untuk menggunakan RON tinggi sementara Mercedes minimal menggunakan RON-90.
Hal ini berkaitan dengan perbandingan kompresi mesin yang memengaruhi tekanan akhir di dalam ruang bakar.
Dikutip dari instagram hmm_itb, Tri Yus menjelaskan "Perbandingan kompresi kendaraan berhubungan erat dengan regulasi emisi."
"Kendaraan yang lebih besar dan berat membutuhkan daya tinggi sehingga perbandingan kompresinya harus tinggi. Jika tidak efisiensi bahan bakar akan menurun dan emisi akan meningkat," jelasnya.
Baca Juga: Mafia BUMN Bisa Saja Hanya Tumbal, Bivitri Susanti: Jangan-Jangan Aktor Utamanya Aman
Penggunaan bahan bakar dengan RON yang tidak sesuai dapat menyebabkan efek knocking yang berpotensi merusak komponen mesin.
Selain itu timing ignition yang tidak cocok juga dapat memengaruhi performa kendaraan.
Dalam industri perminyakan proses pencampuran (blending) adalah praktik umum.
Tri Yus menegaskan bahwa di kilang minyak RON dari NAFTA yang dihasilkan bisa bervariasi.
Baca Juga: Indonesia di Era Kegelapan Korupsi? Saut Situmorang Buka-Bukaan
Artikel Terkait
Indonesia Rungkad! Rudi S Kamri Bongkar KKN Ugal-ugalan
Dedi Mulyadi Disindir Rudi S Kamri, Dulu Simpati Sekarang Malah Muak!
Pekerja Resah Setelah Tempat Wisata Dibongkar! Ini Solusi Dedi Mulyadi
Janji Efisiensi Prabowo Dipertanyakan, Mohamad Sobary: Cuma Wacana!
Uji Konsistensi Prabowo, Sobary: Antara Janji Politik dan Realita Pemerintahan
Said Didu: Tak Mungkin Direksi Pertamina Gaji 3 Miliar Main Sendiri