Benarkah RON BBM Dimanipulasi Pertamina? Pakar ITB Tri Yus Buka Suara!

photo author
- Senin, 10 Maret 2025 | 06:58 WIB
Tri Yus pakar konversi energi dari Lab Motor Bakar dan Sistem Propulsi Teknik Mesin ITB (dok instagram hmm_itb)
Tri Yus pakar konversi energi dari Lab Motor Bakar dan Sistem Propulsi Teknik Mesin ITB (dok instagram hmm_itb)


Bisnisbandung.com - Kasus dugaan korupsi Pertamina dalam perubahan RON 90 tengah menjadi sorotan publik.

Skandal ini menimbulkan banyak pertanyaan mengenai mekanisme pengolahan bahan bakar serta transparansi di tubuh Pertamina.

Tri Yus pakar konversi energi dari Lab Motor Bakar dan Sistem Propulsi Teknik Mesin ITB guna memberikan perspektif teknis atas kasus ini.

Baca Juga: Bersih-Bersih BUMN, Langkah Awal Prabowo untuk Danantara? Pandangan Donny Manurung

Menurut Tri Yus setiap kendaraan memiliki spesifikasi mesin yang berbeda yang menentukan jenis bahan bakar yang sesuai.

Kendaraan Innova misalnya direkomendasikan untuk menggunakan RON tinggi sementara Mercedes minimal menggunakan RON-90.

Hal ini berkaitan dengan perbandingan kompresi mesin yang memengaruhi tekanan akhir di dalam ruang bakar.

Dikutip dari instagram hmm_itb, Tri Yus menjelaskan "Perbandingan kompresi kendaraan berhubungan erat dengan regulasi emisi."

"Kendaraan yang lebih besar dan berat membutuhkan daya tinggi sehingga perbandingan kompresinya harus tinggi. Jika tidak efisiensi bahan bakar akan menurun dan emisi akan meningkat," jelasnya.

Baca Juga: Mafia BUMN Bisa Saja Hanya Tumbal, Bivitri Susanti: Jangan-Jangan Aktor Utamanya Aman

Penggunaan bahan bakar dengan RON yang tidak sesuai dapat menyebabkan efek knocking yang berpotensi merusak komponen mesin.

Selain itu timing ignition yang tidak cocok juga dapat memengaruhi performa kendaraan.

Dalam industri perminyakan proses pencampuran (blending) adalah praktik umum.

Tri Yus menegaskan bahwa di kilang minyak RON dari NAFTA yang dihasilkan bisa bervariasi.

Baca Juga: Indonesia di Era Kegelapan Korupsi? Saut Situmorang Buka-Bukaan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X