opini

APBN dan Utang Luar Negeri

Selasa, 8 Desember 2020 | 17:15 WIB
Malah Minta Diperketat

DALAMA APBN 2021, pemerintah menetapkan  rasio utang luar negeri 41,09 persen dari PDB. Angka itu meningkat dibanding utang luar negeri tahun 2020 yakni  37,6 persen dari PDB.  Secara nominal utang luar negeri tahun 2021 akan mencapai Rp 5.694, 93 triliun. Utang tersebut tidak mungkin akan tertutup sampai tahun 2024. Pemetrintah harus membayar semua utang yang jatuh tempo. Seperti pemerintahan Jokowi-Mamin yang menerima warisan utang luar negeri dari pemerintahan sebelumnya. Pemerintah yang akan datang juga (yang sejak sekarang transfer capres sudah digulirkan), mau tidak mau harus menerima warisan utang.

Mewabahnya Covid-19 berpengaruh sangat besar pada  struktur APBN 2020 – 2021. Utang luar negeri akan meningkat sebagai akibat langsung besarnya angka defisit anggaran. Pemerintrah mamatok  defisit anggaran lebih rendah dari angka defisit tahun 2020 yakni 5,7% atau Rp 1.006,4 triliun. Angka itu masih cukup tinggi dan mendorong bertambahnya utang. Sepanjang penerimaan negara masih terkontraksi  strategi itu terpaksa harus diambil.

Pada tahun 2021, pandemi Covid-19 diperkirakan belum punah. Pamarintah tengah berupaya menemukan obat dan vaksin. Hal itu diprediksi akan dapat mengatasi penyebaran pandemi. Karena itu pemerintah dapat melakukan gerakan penyelamatan ekonomi dengan lebih fokus. Peluang pertumbuhan ekonomi juga didorong dengan pembangunan beberapa industri besar di luar Jawa. Industri besar itu selain dapat menyerap tenaga kerja lokal, juga dapat menjadi salah satu sumber pendapatan negara karena bahan baku industr itu juga merupakan hasil olahan domestik.

Apabila masalah Covid-19 selesai, sedikitnya mereda, beban pemerintah berkurang. Target pembangunan tahun 2021 dapat terselesaikan. Namun pemerintah harus tetap berhati-hati dalam menjaga APBN. Kebocoran yang justru dilakukan para pembantu presiden selain sangat memalukan, juga mengganggu postur anggaran yang ditetapkan. Pada Postur APBN 2021 sumber pendapatan meliputi  pendapatan negara Rp 1.743,6 triliun. Pendapatan dalam negeri Rp 1.742,7 triliun. Penerinmaan hibah Ep 0,9 triliun. ***

Tags

Terkini

SMK Go Global dan Arah Pendidikan Kita

Senin, 8 Desember 2025 | 19:00 WIB

Ketika Budaya Masuk, Keyakinan Tersentuh

Senin, 1 Desember 2025 | 11:00 WIB

Kisah Desa Wisata yang Mencari Jalan Pulang

Senin, 1 Desember 2025 | 10:01 WIB

Judol, Ketika Kebebasan Berubah Menjadi Jerat

Jumat, 21 November 2025 | 14:20 WIB

Di Antara Idealisme dan Royalti

Rabu, 12 November 2025 | 06:00 WIB

Percakapan tentang Setetes Kehidupan

Sabtu, 1 November 2025 | 18:00 WIB

Jabat Tangan di Bawah Langit Islam

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:35 WIB

Bandung di Persimpangan

Minggu, 5 Oktober 2025 | 20:00 WIB

Mimpi di Balik Gerobak

Rabu, 24 September 2025 | 09:45 WIB

Generasi Patah Sayap, Mimpi yang Terkubur

Senin, 15 September 2025 | 21:30 WIB

Saat Gizi yang Dijanjikan Membawa Nestapa

Jumat, 5 September 2025 | 12:30 WIB

Butiran Air Mata di Karung Beras

Jumat, 18 Juli 2025 | 17:00 WIB

Pak, Tahun Depan Aku Masih Bisa Ngajar, Nggak?

Selasa, 15 Juli 2025 | 10:30 WIB

Sungai Itu Masih Ingat Namamu

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Sebuah Suara dari Desa untuk Negeri

Selasa, 1 Juli 2025 | 21:00 WIB

Cara Mendengar Suara Tuhan, Secara Mudah

Minggu, 29 Juni 2025 | 19:30 WIB