opini

Wali Kota Hadiahkan Anak Ayam

Senin, 11 November 2019 | 16:00 WIB
anak ayam

ISU yang menarik  adalah  program Walikota Bandung, Oded M Danial akan memberikan  anak ayam  secara  gratis bagi anak-anak di ibukota Provinsi Jawa Barat ini. Tak  pelak lagi, sikap pro-kontra sulit dibendung. Banyak sih...yang menilai program yang  tidak patut. Masa iya hari gini... anak zaman now harus memelihara anak ayam?

SAYA  jujur tidak kenal dengan  mang Oded, apalagi akrab.  Hanya  mengenal  lewat media sosial dan media mainstream, saya ingin mendukung program wali kota, yaitu memberikan  anak ayam secara  cuma-cuma kepada anak seusia SD dan SMP bisa dilaksanakan. Silakan  banyak orang menilai nora atau “kampungan” dengan dengan alasaan berbagai risiko yang bakal muncul di kemudian hari. Sebut saja  menambah  korotoran tahi ayam (ti kotok) atau berisiko akan  penyakit flu burung.

Menurut  saya, ini program yang  semestinya  diacungi jempol. Bersahaja, tapi bisa mengena di saat melesatnya kemajuan teknologi yang serba digital, serba mudah, instan. Orang menjadi lupa yang   seharusnya berproses yang bisa mendidik jiwa dan pikirannya. Di sinilah perlunya program penyeimbang.

Menurut Mang Oded  bahwa program pemberian Day Old Chicken (DOC) atau anak ayam banyak manfaatnya. Sebut saja bisa memberikan  pengetahuan serta melembutkan hati karena menyayangi  hewan, khsususnya ayam.  Oleh sebab itulah,  Pemkot Bandung dikabarkan  sudah memesan 1000 anak ayam akan segera didistribusikan sebagai prioritas di Ujungberung dan Gedebage pada 15 November ini.

Mereka yang akan memperoleh anak ayam, terlebih dahulu akan diberi edukasi atau pelatihan bagaimana cara merawat ayam-ayam tersebut nantinya. Sedangkan untuk pelajar perempuan  akan diberikan edukasi untuk urban farming, yaitu masing-masing rumah menanam 5 pohon cabe rawit.

Mang Oded mengharapkan program tersebut bisa membuat anak-anak Kota Bandung lebih berkarakter.  Filosofinya seperti itu, bukan semata agar anak-anak bisa teralihkan dengan gadgetnya saja. Apalagi ini merupakan kegiatan positif bagi anak-anak di kemudian hari.

Program ini juga akan membentuk karakter anak dari sisi jiwa enterpreuner-nya.  Umpanya harga anak ayam Rp6.000, tiga bulan kemudian  harganya jadi Rp25.000. Dengan contoh seperti itu anak-anak akan mudah terbentuk pemikiran positifnya. Melalui  program ini juga bisa membantu mengurangi sampah, seperti sisa nasi agar tidak terbuang percuma, diberikan untuk ayam-ayam tersebut.

Hatur nuhun atas dimuatnya  pandangan  saya ini. Dan  Bravo untuk Wali Kota Bandung.

Wawan, Pagarsih  Bandung

Tags

Terkini

SMK Go Global dan Arah Pendidikan Kita

Senin, 8 Desember 2025 | 19:00 WIB

Ketika Budaya Masuk, Keyakinan Tersentuh

Senin, 1 Desember 2025 | 11:00 WIB

Kisah Desa Wisata yang Mencari Jalan Pulang

Senin, 1 Desember 2025 | 10:01 WIB

Judol, Ketika Kebebasan Berubah Menjadi Jerat

Jumat, 21 November 2025 | 14:20 WIB

Di Antara Idealisme dan Royalti

Rabu, 12 November 2025 | 06:00 WIB

Percakapan tentang Setetes Kehidupan

Sabtu, 1 November 2025 | 18:00 WIB

Jabat Tangan di Bawah Langit Islam

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:35 WIB

Bandung di Persimpangan

Minggu, 5 Oktober 2025 | 20:00 WIB

Mimpi di Balik Gerobak

Rabu, 24 September 2025 | 09:45 WIB

Generasi Patah Sayap, Mimpi yang Terkubur

Senin, 15 September 2025 | 21:30 WIB

Saat Gizi yang Dijanjikan Membawa Nestapa

Jumat, 5 September 2025 | 12:30 WIB

Butiran Air Mata di Karung Beras

Jumat, 18 Juli 2025 | 17:00 WIB

Pak, Tahun Depan Aku Masih Bisa Ngajar, Nggak?

Selasa, 15 Juli 2025 | 10:30 WIB

Sungai Itu Masih Ingat Namamu

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Sebuah Suara dari Desa untuk Negeri

Selasa, 1 Juli 2025 | 21:00 WIB

Cara Mendengar Suara Tuhan, Secara Mudah

Minggu, 29 Juni 2025 | 19:30 WIB